REPUBLIKA.CO.ID, "Dua tim evakuasi KBRI yang berangkat menuju wilayah Miyagi dan Iwate pada 12 Maret 2011 pukul 02.00 telah akhirnya berhasil menemui 70 WNI. Mereka menempati lokasi pengungsian di SMP Sanjo, Kota Sendai.
Tim bertemu dengan WNI yang mengungsi pada pukul 21.30 setelah menempuh pejalanan 18 jam," tulis laman tersebut.
Pengungsian di kota Sanjo itu merupakan satu dari enam tempat pengusian di wilayah Sendai. Warga Indonesia di tempat tersebut dalam kondisi baik.
Menurut tim evakuasi, logistik yang dibawa cukup untuk dua hari. Namun di sana kekurangan air bersih dan saat ini tidak dialiri listrik. Pemerintah kota Tokyo juga mengumumkan bahwa pada 13 Maret, akan terjadi pemadaman listrik di Tokyo.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari Asosiasi Penyalur Tenaga Magang Asing ke Jepang (IMM Japan), 46 dari 57 orang peserta IMM warga Indonesia dikonfirmasi selamat, sementara 11 lainnya sedang berusaha dihubungi.
Namun perusahaan kesebelas orang itu bekerja berada di wilayah yang tidak terkena gempa parah sehingga diharapkan berada dalam keadaan selamat. Terdapat sembilan perawat WNI di wilayah Miyagi dan semuanya diindikasikan selamat.
Lima puluh mahasiswa Indonesia di International University of Japan (IUJ) dan empat perawat di Niigata juga dalam keadaan selamat. Info terbaru dari Japan Seamen Union, menyampaikan terdapat 28 Anak Buah Kapal (ABK) WNI dalam keadaan selamat di Kota Ishonomaki.
KBRI Tokyo telah menerima permintaan pencarian lewat "Call Center" dengan hasil dari 278 orang yang dicari, 49 WNI sudah bisa dihubungi. KBRI Tokyo juga telah membuka SMS center +81-80-3506-8612, selain "Call Center" di nomor +81-90-3132-4994.