Jumat 18 Mar 2011 16:23 WIB

Warga Jepang yang Mendarat di AS Harus Lewati Pemindai Radiasi

Warga asing memadati Bandara Narita, Tokyo, bersiap meninggalkan Jepang
Foto: The Straits Times
Warga asing memadati Bandara Narita, Tokyo, bersiap meninggalkan Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES - Petugas perbatasan Amerika Serikat memantau wisatawan dari Jepang untuk memeriksa tanda-tanda radiasi. Tetapi hingga saat ini tidak menemukan radiasi dalam tingkat berbahaya, menurut Badan Bea Cukai dan Perbatasan (CBP), Kamis.

Meskipun menekankan bahwa mereka secara rutin memeriksa semua penumpang yang tiba di pelabuhan dan bandara Amerika Serikat, CBP mengatakan telah menerbitkan pedoman khusus untuk staf perbatasan guna memberikan perhatian khusus untuk mereka yang datang dari Jepang.

Badan ini "memantau perkembangan di Jepang dengan hati-hati dan secara khusus menilai potensi kontaminasi radioaktif terkait dengan gempa dan tsunami yang melumpuhkan PLTN Fukushima.  "Dengan kehati-hatian, CBP telah menerbitkan pedoman lapangan terkait protokol operasionalnya dan mengarahkan personil lapangan untuk secara khusus memantau lalu lintas laut dan udara dari Jepang," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Tidak ada pesawat yang memasuki wilayah Amerika Serikat yang terbukti positif terkena radiasi pada tingkat berbahaya," katanya menambahkan.

Seorang juru bicara menolak mengatakan jika lembaga itu mendeteksi peningkatan tidak berbahaya dari partikel radioaktif pada penumpang yang tiba sejak bencana gempa dahsyat di lepas pantai timur laut Jepang, Jumat lalu.

Dia juga mengatakan dia tidak mengetahui adanya pengujian tambahan tertentu yang dilakukan bagi penumpang dari Jepang, seraya mengatakan bahwa staf perbatasan memiliki berbagai perangkat yang menguji radioaktivitas sepanjang waktu.

Ini termasuk Detektor Radiasi Pribadi (PRDs), dan semua bandara memiliki alat Identifikasi Radiasi Isotop (RIIDs) yang lebih sensitif, menurut pernyataan CBP.

"Wisatawan yang menunjukkan tanda-tanda terpapar radiasi dirujuk ke otoritas kesehatan dan diberikan pengobatan yang tepat," tambahnya. Ia mengatakan bahwa itu adalah kebijakan yang umum.

Seluruh agen pelabuhan dan perbatasan lain menggunakan

Portal Monitor Radiasi (RPM) yang santa sensitif untuk memindai "semua kargo maritim dan kargo kilat serta surat yang tiba dari Jepang," katanya.

"CBP akan terus mengevaluasi potensi risiko yang ditimbulkan oleh

kontaminasi radiasi pada wisatawan dan kargo serta akan menyesuaikan deteksi dan protokol reaksi ... seiring perkembangan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement