REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, misi kemanusiaan ke jalur Gaza yang diinisiasi oleh sejumlah kalangan lembaga kemanusiaan dari berbagai negara seharusnya dihormati. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam keterangan pers bersama Presiden Turki Abdullah Gull usai bertemu di Istana Presiden Turki, Ankara, Selasa siang pukul 11.00 waktu setempat atau pukul 15.00 WIB. "Misi di Gaza seharusnya dihormati oleh semua pihak," kata Presiden Yudhoyono menegaskan.
Presiden mengatakan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Gull dibicarakan berbagai masalah, baik bilateral, regional, maupun isu internasional, salah satunya termasuk penyelesaian masalah Palestina. "Masalah Palestina adalah masalah di mana kami mendorong adanya kedaulatan wilayah sebagai negara yang merdeka," kata Presiden.
Lebih jauh Presiden Yudhoyono mengatakan hubungan kerja sama antara kedua negara tidak hanya di bidang ekonomi, perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan, namun juga dalam berbagai organisasi internasional. Saat ini baik Indonesia dan Turki sama-sama aktif dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), kelompok negara delapan atau D-8, serta G-20.
Seusai pertemuan bilateral antara kedua pemimpin negara, keduanya menyaksikan penandatanganan kerja sama di bidang politik, industri pertahanan, industri kecil dan menengah, kebudayaan, transportasi, tenaga kerja, program bersama peningkatan investasi dan program pertukaran berita antara TVRI dengan televisi Turki.
Nota kesepakatan itu dari pihak Indonesia masing-masing ditandatangani oleh Menlu Marty Natalegawa, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menperin M.S. Hidayat, Menbudpar Jero Wacik, Menhub Fredy Numberi,Menakertrans Muhaimin Iskandar, Kepala BKPM Gita Wirjawan, dan Direktur Pemberitaan TVRI Yon Anwar. Pada pukul 15.00 waktu setempat Presiden Yudhoyono dijadwalkan bertemu dengan PM Turki Recep Tayyip Erdogan.