REPUBLIKA.CO.ID, Guna meredam 'perang' yang terjadi antara Turki dan Israel belakangan ini, kedua negara tersebut dikabarkan tengah melakukan pertemuan. Pertemuan tersebut dilakukan perwakilan yang diutus oleh masing-masing negara di Geneva, Senin (6/12). Demikian laporan dari CNN.
Yosef Ciechanover, wakil Israel di PBB probe armada ditunjuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk bertandang ke Jenewa. Sementeri Kementerian Luar Negeri Turki telah mengirim Wakil Feridun Sinirlioglu untuk menemui Ciechanover.
Sebelumnya, PM Turki Recebp Thayyib Erdogan, Ahad (5/12), menyatakan bahwa hubungan negaranya dengan entitas Zionis tidak akan membaik sebelum Israel "membersihkan laut tengah dari darah 9 relawan Turki yang menjadi korban" dalam serangan angkatan laut Zionis di atas kapal armada kebebasan yang menuju Jalur Gaza akhir Mei lalu.
Erdogan mengatakan, "Turki ingin Israel meminta maaf dan memberikan kompensasi setelah serangan yang terjadi pada 31 Mei lalu itu." Hal itu disampaikan Erdogan dalam pidato yang disampaikan di kota Sivas. Dalam pidatonya Erdogan menyatakan, "Kita harus mengubah halaman ini pada suatu hari. Namun sebelum itu kita menuntut permintaan maaf dan kompensasi dari Israel."
Di melanjutkan, "Kita tidak mengabaikan tangan yang diulurkan kepada kita. Namun kita harus memastikan bahwa tangan yang diulurkan kepada kita ini benar-benar tulus." Erdogan menambahkan, “Bagaimanapun tidak mungkin ada yang diharapkan dari terus bersikap diam dan mengabaikan hukum selama darah yang ditumpahkan di laut tengah belum dibersihkan."
Erdogan kembali menekankan bahwa apa yang dilakukan Turki dengan mengirimakan dua helikopter ke entitas Zionis untuk berpartisipasi dalam memadamkan api, berangkat dari "kewajiban kemanusiaan dan Islam."