REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bermaksud untuk mengumumkan berakhirnya pandemi flu babi/H1N1 secepat mungkin, demikian Bloomberg News melaporkan.
Namun Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan, terlebih dulu harus menentukan apakah flu babi masih memerlukan kewaspadaan ekstra untuk menjadi lebih mematikan atau mengembangkan resistansi terhadap obat yang melawannya.
Jurubicara WHO, Gregry Hartl, mengatakan keputusan akan didasarkan pada pola virus. Namun ia enggan memberitahu kapan tenggat pengumuman akan dibuat.
Tamiflu, yang dikenal secara umum sebagai oseltamivir, yang dibuat oleh Roche Ag di bawah lisensi dari Gilead Sciences, merupakan perawatan yang paling umum digunakan.
Flu babi muncul pada awal tahun 2009 di Amerika Serikat dan Meksiko dan tersebar di seluruh dunia hanya dalam waktu enam minggu, menewaskan ribuan orang. Anak-anak dan manula yang paling rentan terhadap penyakit ini.