REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, Dien Emmawati mengatakan saat ini sudah ada 42 Puskesmas Kecamatan dan 36 Puskesmas Kelurahan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO. DKI Jakarta sebagai provinsi yang memiliki Puskesmas paling banyak mendapatkan sertifikasi ISO di Indonesia.
Ia mengatakan untuk mendapatkan sertifikasi tersebut, peralatan Puskesmas harus tepat dan akurat. Sehingga akan menjadi jaminan, Puskesmas yang mendapatkan ISO dipastikan peralatan kesehatannya berstandar baik, terkalibrasi sehingga hasilnya valid.
Selain itu, Dinkes DKI juga memberikan pembinaan khusus kepada seluruh puskesmas di kecamatan dan kelurahan. Yakni membantu membereskan administrasi standar prosedur tetap (protap). “Kita ajarkan ke tenaga kesehatan di puskesmas kelurahan,” katanya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, Dinkes juga melakukan pembinaan untuk tenaga kesehatan. Diantaranya ada yang diberikan kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang D3 dan strata 1. Kemudian dilakukan kegiatan capacity building atau peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan dengan semakin banyaknya Puskesmas Kelurahan yang mendapatkan sertifikasi ISO, justru memacu Pemprov DKI semakin meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di tingkat kelurahan.
Dia mendukung target Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI yaitu akan ada 133 Puskesmas Kelurahan yang meraih sertifikasi ISO pada tahun 2010. “Tingkatkan standar pelayanan masyarakat khususnya di level akar rumput,” ujarnya.
Fauzi mengharapkan pencapaian prestasi ini bukan suatu upaya hanya mendapatkan sertifikasi semata-mata, melainkan untuk mewujudikan layanan kesehatan konkrit kepada masyarakat.
Ia mengapresiasi puskesmas kelurahan Kali Anyar, Jakarta Barat yang juga mendapatkan sertifikasi ISO. Padahal, di wilayah Kali Anyar memiliki kepadatan penduduk paling tinggi di DKI Jakarta. “Bahkan jika datang pada pukul 04.00 pagi, disana akan terlihat orang ngantremandi. Itu berlangsung hingga pukul 07.00 pagi,” katanya.