Kamis 13 May 2010 06:27 WIB

2000 Telur Penyu di Pantai Kuta Siap Menetas

REPUBLIKA.CO.ID,KUTA--Sekitar 2.000 telur penyu jenis lekang di penangkaran kawasan Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, siap menetas sekitar akhir Mei 2010 dan tukik atau anaknya kelak dikembalikan ke habitatnya di laut."Telur penyu itu kami kumpulkan secara bertahap dari temuan satuan tugas penjaga pantai maupun wisatawan yang sedang menikmati keindahan sekitar pantai," kata Kepala Satgas Pantai Kuta IGN Tresna, Rabu.

Dia mengatakan bahwa telur penyu (Lepidochelys olivaced) itu dikumpulkan sejak April lalu dan kini ditimbun di dalam pasir untuk proses penetasan di dalam bangunan penangkaran dengan desain menyerupai bentuk satwa tersebut. Lokasi penangkaran yang disebut "Sea Turtle Conservation Bali" itu berada di lahan milik desa adat setempat. Pengelolaannya didukung kalangan pecinta satwa ProFauna dan sejumlah pihak yang peduli upaya pelesatarian penyu.

Proses penetasan telur-telur tersebut dilakukan dengan cara menimbunnya di dalam pasir sarang berukuran 10 x 7 x 3 meter selama satu setengah bulan. "Tempat penetasan di pinggir pantai ini kami rancang khusus berbentuk penyu, sekaligus sebagai daya tarik wisatawan," katanya.

Tresna menyebutkan bahwa telur-telur penyu langka yang disebut juga penyu hijau itu untuk sampai menetas membutuhkan waktu sekitar 45 hari."Setelah menetas hingga usia beberapa bulan semuanya kami kembalikan ke laut sebagai habitatnya. Ini sudah menjadi komitmen kami yang didukung masyarakat guna tetap melindungi dan melestarikannya," katanya.

Selain untuk pelestarian spesies satwa langka itu, katanya, pembangunan lokasi konservasi penyu lekang juga agar bisa menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. "Kami berharap, tempat penetasan telur penyu nantinya menjadi ikon pariwisata Pantai Kuta," ujar Tresna.

Lokasi penetasan telur penyu itu hingga kini masih dalam proses pembangunan yang diharapkan rampung Mei ini. "Kami berharap dapat segera diresmikan penggunaanya guna menampung dan melindungi satwa langka itu dari kepunahan," tambahnya.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement