Sabtu 03 Jul 2010 07:48 WIB

Migrasi Tahunan Miliaran Burung Terancam Minyak British Petroleum

Petugas penyelematan burung liar di Fort Jackson, tengah membersihkan burung-burung pelican yang terendam luapan minyak di Teluk Meksiko
Foto: AP PHOTO
Petugas penyelematan burung liar di Fort Jackson, tengah membersihkan burung-burung pelican yang terendam luapan minyak di Teluk Meksiko

LOS ANGELES/FORT JACKSON--Meski sejumlah foto burung pelikan terendam minyak telah membanjiri media di beberapa minggu terakhir, pakar kehidupan alam liar menyatakan jumlah korban burung laut akibat luapan minyak British Petroleum di Teluk Meksiko, bisa lebih tinggi ketimbang yang diperkirakan.

Para ilmuwan mengingatkan, terjadinya perubahan cuaca dan kondisi laut yang digabung dengan siklus kehidupan dinamis unggas, burung-burung dalam jumlah masif segera mengalami kondisi membahayakan. Dalam beberapa pekan lagi, milyaran burung-burung air dan jenis burung lain yang terbang ke kawasan pantai Teluk pada migrasi tahunan mereka akan tiba di wilayah tersebut, baik untuk bersarang saat musim dingin tiba atau singgah sesaat untuk melanjutkan rute lebih jauh ke selatan.

Dengan material beracun yang masih menderas dari dasar laut Teluk Meksiko dan luapan licin minyak menyebar ke pedalaman kawasan pantai, membuat banyak lagi burung dan kehidupan liar lain yang bersarang, mencari makan atau mencari tempat berteduh akan menjadi korban.

"Di titik ini, kita tidka melihat makhluk alam liar yang terkna minyak berdasar ukuran luapan," ujar ahli biologi Layanan Kehidupan Liar dan Ikan, AS, Catherine Berg. "Namun, masih ada banyak minyak di sana, yang mengalir dari sini. Masih banyak pula kehidupan liar di area itu," imbuhnya.

Burung-burung yang bermigrasi ke Teluk meksiko rata-rata mampu menghindari kawasan laut tercemar minyak, ketika mereka terbeng di saat musim semi. Mereka akan berenang ke lepas pantai untuk mencoba membersihkan diri. "Namun mereka tidak akan selamat dalam perjalanan musim gugur," ujar direktur konservasi burung, Greg Butcher, dari National Audubon Soceity.

Kini para pihak berwenang pelestarian alam liar mengambil berbagai langkah untuk meminimalkan risiko, mengatur bebatuan sebagai penahan luapan, membayar petani untuk membanjiri lahan yang dapat berguna sebagai lahan basah temporer yang ramah burung serta mempertimbangkan pembatasan perburuan bebek.

"Pemerintah setempat bahkan mempertimbangkan untuk menangkapi bayi-bayi pelikan dan memindahkan mereka jauh dari tempat lokasi luapan minyak yang berbahaya," ujar kepala Pusat Riset Penyelamatan Burung Internasional, Jay Holcomb.

Saat ini pusat rehabilitas di Teluk telah merawat lebih dari 800 burung yang terendam minyak dan melepaskan sekitar 250 ekor kembali ke alam bebas. "Burung-burung yang telah dirawat dan dibebaskan itu ditandai dan beberapa ada yang terjebak dua kali," ujar Holcomb, yang mengawasi operasi penyelamatan di fasilitas perawatan utama, Fort Jackson, Louisiana.

"Banyak dari burung-burung tersebut ingin kembali pulang ke sarangnya," tutur Holcomb. "Hampir semua luapan tersapu cepat, namun di sini ada luapan minyak baru setiap hari, benar-benar menyulitkan."

Pantai Teluk membentang di Mississippi Flyway. Kawasan itu merupakan salah satu koridor utama migrasi burung dunia. Ketika perubahan musim panas ke dingin, kawasan itu dibanjiri hingga 1 milyar burung dengan 300 spesies lebih yang bermigrasi dari penjuru bumi setiap tahun.

sumber : msnbc/reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement