REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Para aktivis pelestarian lingkungan menemukan lima katak Afrika Barat dan satu kadal gua dari Meksiko. Misi untuk menemukan spesies amfibi yang diperkirakan telah punah pun mulai menampakkan hasil.
"Katak tersebut terakhir kali terlihat pada 1979," ujar Robin Moore, koordinator proyek Conservation International (CI), Rabu (22/9).
Katak yang dimaksud adalah hyperolius sankuruensis dari Republik Demokratik Kongo. Sementara, katak dengan nama ilmiah hyperolius nimbae dari Pantai Gading tidak diketahui keberadaannya sejak 1967. Di kedua negara ini, banyak habitat amfibi yang rusak atau hilang. Seiring dengan bertambahnya populasi manusia, binatang ini makin terpinggirkan.
Kadal gua dari Meksiko mengalami nasib serupa. Habitat mereka makin lama makin sulit ditemukan. Sejak ditemukan pada 1941 binatang ini tidak lagi terlihat.
Kadal ini diyakini membutuhkan gua-gua yang lembab dan para aktivis pelestarian lingkungan tadinya memperkirakan hutan yang kering karena penebangan besar-besaran, membuat spesies ini punah.
Moore menambahkan, spesies ini termasuk beruntung karena jenis-jenis binatang lain mungkin sudah lama punah selamanya.
Temuan akhir akan dipaparkan dalam konferensi PBB tentang keanekaragaman hayati di Nagoya, Jepang.