JAKARTA--Tiga orang meregang nyawa setelah meminum minuman keras oplosan. Tiga orang tersebut adalah Suwito (53 tahun), Roni (42), dan Parto (58). Ketiga korban tersebut tewas setelah meneguk minuman keras yang dibeli di kedai Jamu Abah, di Jalan Enim, Kebon Bawang, Tanjung Priok.
Ketiganya masing-masing merupakan Warga Kebon Pisang, Tanjung Priok, Warga Semper, Cilincing, dan warga Kampung Bahari, Tanjung Priok. Suwito dan Parto meninggal di RS Koja. Sedangkan Roni meninggal di rumahnya, di Semper, Cilincing, sekitar pukul 05.00 WIB.
Sehari sebelumnya, Suwito sempat melakukan aksi minum-minuman haram itu bersama Jonikson (40) dan Dian Kurniawan (30). Mereka minum di sekitar rel Kereta Api, Kampung Bahari, Ahad (11/4) pagi sampai sore. Mereka membeli enam liter minuman oplosan tersebut dari kedai Jamu Abah, seharga Rp 24 ribu per liter.
Namun, kedua teman Suwito tersebut segera dilarikan ke Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, sehingga masih bisa tertolong. Hanya saja, meski tidak meninggal bersama Suwito, Jonikson mengalami kritis, sehingga harus memakai selang oksigen untuk perawatan.
"Satu teman saya, Kuming, tidak mengalami kondisi seperti saya," kata Dian, salah satu korban yang masih tertolong, saat ditemui di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Koja.
Buruh yang bekerja di Pelabuhan Tanjung Priok tersebut, mengaku, dirinya dan teman-temannya memang minum minuman keras terlalu banyak dan lebih dari kebiasaan. "Kami rata-rata minum lebih dari sepuluh gelas," ujar pria yang bekerja sebagai buruh pelabuhan Tanjung Priok ini.