JAKARTA--Pembagian helm SNI secara gratis dilakukan Selasa, (13/4) di Jalan Satria Raya, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Ada 80 helm yang dibagikan kepada pengendara motor yang belum menggunakan helm standar. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Barat, H.M Sungkono mengatakan hal itu sebagai aksi simpatik road safety partnership.
Ia mengatakan, kecelakaan lalu lintas rata-rata pengendara sepeda motor. "Penyebabnya, mereka tidak menggunakan helm standar dan kepala sering jadi bagian terparah," ujar Sungkono.
Selama 2010 ini, jumlah kecelakaan mencapai 840 kasus. "Kita peduli pada keselamatan pengendara sepeda motor," ujarnya. Oleh kerena itu, penggunaan helm standar sudah diwajibkan.
Per 1 April 2010 lalu, peraturan penggunaan helm standar sudah diberlakukan. Hanya saja, baru tahap sosialisasi yang dilakukan. Artinya, pada kisaran 1-10 April, belum ada penilangan bagi orang yang belum menggunakan helm SNI. Namun, setelah ini, peraturan tersebut akan diterapkan. "Pengguna helm non-SNI akan ditilang," katanya.
Fatahillah, Sekretaris Kota Jakarta Barat membenarkan hal tersebut. "Yang kami lakukan sekarang bukan lagi sosialisasi, tetapi penerapan aturan," katanya kepada sejumlah wartawan.
Selain itu, ia mengatakan aksi serupa akan dilakukan secara bertahap agar SNI lebih bermasyarakat. "Akan ada lanjutannya," ujarnya.
Harga helm yang mahal disebabkan sebagian bahan pembuat helm masih diimpor. Binsar, Kasudin Perindustrian dan Energi Jakarta Barat mengatakan "Bahan bagian dalam yang terletak di kuping untuk menahan desingan masih didatangkan dari luar negeri," ujarnya.
Helm ini dibuat oleh pengrajin helm di kawasan Tegal Alur, Kalideres yang dibawahi asosiasi pengusaha helm. "Ada 24 kelompok dengan anggota sekitar 5-10 orang," jelasnya.
Mereka memproduksi helm SNI dalam home industri dengan spesialisasi tersendiri. "Dalam satu kelompok ada yang konsen mengerjakan bagian talinya saja, batoknya saja, hingga bagian dalamnya," kata Binsar. Kualitas helm SNI juga terjamin karena sudah diuji kekuatannya.
Sungkono mengatakan ada tiga hal yang membuat helm ini bisa melindungi kepala. Pertama struktur helm yang keras, ada lapisan busa di bagian dalam untuk memeperkecil suara desingan, dan tali pengikat yang kuat.
Pembagian helm SNI gratis ini disambut antusias pengendara motor. Mereka mengantri dan berdesakan untuk memperoleh helm yang harganya cukup mahal itu. Heri misalnya, pengendara motor yang pertama kali dapat helm. Ia mengaku senang dan baru mengetahui helm standar yang diberlakukan di Indonesia. "Saya baru tahu kalau harus pakai helm SNI. Sosialisasinya kurang" katanya.