REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Konsumen atau pengguna tabung gas 3 kilogram mengeluh. Alasannya, tabung gas yang digunakan bukan menguntungkan, tetapi malah merugikan. Tabung itu dikeluhkan karena kerap menyulut kebakaran.
Pardianto, seorang pedagang Indomie di kawasan Boulevard Raya, RA 1/1B, Kelapa Gading, mengaku resah saat menggunakan tabung gas. Pasalnya, tabung gas yang dipakainya selalu mengalami kerusakan, terutama pada karet yang ada di tabung itu. ''Karet yang di dalam kurang klop, sehingga regoratornya tidak bisa masuk,'' keluhnya saat ditemui di Halaman Gedung Douglas Tour, Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (18/5).
Menurutnya, kerusakan yang dialaminya itu bukan hanya sekali-dua kali, tetapi, sudah berkali-kali. Dia kecewa, karena ternyata karet yang terdapat di tabung gas itu merupakan karet yang sudah lawas dan sudah tidak layak pakai. ''Karet lama dipakai terus-terusan,'' kritiknya. ''Mungkin karet itu didaur ulang, sehingga tidak bagus-bagus.''
Hal serupa juga diungkapkan Boy Pasaribu, seorang warga yang mengaku sering menerima keluhan konsumen tabung gas 3 kilogram. Menurut Boy, para konsumen itu, selalu mengeluh karena tabung gas yang digunakan bukan menciptakan kenyamanan bagi warga, tetapi justru meresahkan. ''Di sini pernah ada penjual martabak yang selalu merasa bau dengan jualannya. Ternyata, setelah ditelusuri karena tabung gasnya yang rusak,'' kisahnya sembari menunjuk halaman kantornya di kawasan Douglas Tour, Boulevard.