Senin 19 Jul 2010 03:02 WIB

PMI Jakarta Gelar Donor Darah Malam Hari

Rep: C22/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,AKARTA -- PMI akan menggelar donor darah pada malam hari. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penurunan cadangan darah di bulan puasa. Kepala Bidang Pengadaan Darah PMI, dr Udja Bachussani mengatakan pada minggu ketiga dan keempat puasa, cadangan darah bisa turun hingga 60 persen.

Donor darah di malam hari ini baru akan diterapkan tahun ini. Sebab, berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, PMI selalu kekurangan darah terutama saat puasa, lebaran, dan natal. Ia memperkirakan donor darah di malam hari akan menghasilkan 300-500 kantong darah.

Teknisnya, ujar Udjo, PMI akan berkoordinasi dengan masjid-masjid agar warga mendonor setelah buka puasa atau magrib. "Jika ada yang meminta layanan di atas jam 9, kami juga bisa layani," katanya pada Ahad, (18/7). Namun, sebelum puasa pun, upaya mengantisipasi kekurangan darah itu pun masih dilakukan.

Hingga saat ini lokasi donor darah yang potensial antara lain pusat perbelanjaan, instansi pemerintah, sekolah, kampus, hingga pemukiman warga. Udjo mengatakan PMI akan terus membuka gerai UDD di mall dan kampus agar dapat menjaring donor sebanyak mungkin. "Untuk Jakarta Barat sedang diusahakan di mall Citra Land dan Puri Indah," katanya. Namun, hingga saat ini belum ada kesepakatan untuk gelar acara donor di sana.

Selain itu, PMI juga akan mengupayakan menyumbangkan darah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan Jakarta. "Donor darah itu justru menyehatkan," katanya. Di tahun 2010 ini, PMI pusat menargetkan pencapaian 290 ribu kantong darah untuk wilayah DKI Jakarta. Dalam enam bulan terakhir, perolehan kantong darah sudah mencapai 140 ribu kantong darah.

Sayangnya, kantong darah yang ada masih dianggap belum bisa memenuhi kebutuhan darah di DKI Jakarta. Sebab, setiap harinya, DKI Jakarta membutuhkan mencapai 1000 kantong darah. Sedangkan PMI juga hanya mendapatkan 800-1000 kantong darah. "Jumlah ini jelas tak cukup dan pas-pasan," ujarnya.

Belum lagi kendala lainnya seperti minimnya rumah sakit di Jakarta yang memiliki bank darah. Sekitar 211 Rumah Sakit (RS) tersebar di Jakarta dan sekitarnya. Sebanyak 117 RS diantaranya berada di Jakarta. "Hanya 38 diantaranya memiliki bank darah," katanya. PMI pun memiliki kendala seperti peralatan labolatorium yang kurang dan masih banyak yang manual. selain itu, kurangnya SDM yang berkualitas.

Sementara itu, anggapan donor darah menakutkan masih terdapat disebagian masyarakat. Ike Martanti mengaku ingin mendonor tetapi takut dengan jarum suntik. "Kelihatannya serem dan sakit," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement