REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penghipnotis penumpang kereta api, Ipin Wahyudin, dibekuk di Stasiun Kereta Api Jatinegara, Jakarta Timur. Dia mengincar korban yang hendak melakukan perjalanan menuju Solo.
Salah seorang korbannya bernama Tugiyanti. Wanita yang sudah bersuami itu sedang menumpangi Kereta Api Progo jurusan Jakarta-Solo sebulan lalu. Dia hendak menuju kampung halamannya, Gombong, Jawa Tengah.
Di gerbong lima, Tugiyanti duduk bersama pelaku. Ipin memandang Tugiyanti yang tidak ditemani suaminya. ''Suami saya dagang di Cileungsi, Bogor,'' ungkapnya di Mapolsek Jatinegara, sebagaimana dituturkan Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian, Inspektur Dua, Sunardi Sardi, Kamis (22/7).
Pelaku kemudian menyapa korban. Kepada Tugiyanti, pelaku bertanya hendak menuju ke mana. Kemudian Tugiyanti menjawab seadanya. Pembicaraan pun berlangsung lama sepanjang perjalanan. Di tengah-tengah pembicaraan, Ipin menyajikan makanan ringan seperti kue bolu.
Keduanya menyantap makanan itu sambil mengobrol. Setelah menikmati hidangan, korban merasa linglung. Matanya masih melek, tetapi kesadarannya sudah dikontrol korban. Dirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat pelaku.
Ipin ternyata mengajak korban turun di Stasiun Kereta Api Cirebon. Korban diajaknya menginap di sebuah hotel dekat stasiun. Di dalam kamar hotel tersebut Tugiyanti ditelanjangi. Sunardi menduga korban telah diperkosa. Faktanya, jelas Sunardi, ketika sadar empat hari kemudian korban langsung mandi. Saat itu, cairan sperma keluar dari alat kelaminnya.
Saat sadar, korban kehilangan dua telepon selulernya. Kedunya bernilai Rp 1,5 juta. Korban pun tidak tahu harus berbuat apa. Dia menelepon saudaranya di kampung halaman untuk menjemput. Korban akhirnya dapat kembali ke Gombong.
Sepekan lalu, korban kembali menjenguk suaminya. Pada Rabu (21/7) malam, korban ditemani suaminya saat hendak menumpangi kereta di Stasiun Kereta Api Jatinegara. Pasangan tersebut duduk di peron.
Tepat di sebelah Tugiyanti, Ipin duduk mengenakan topi. Dia menundukkan kepalanya agar tidak terlihat korban yang diduga pernah disetubuhinya di Cirebon. Namun demikian, Tugiyanti masih mengenali wajah Ipin.
Tugiyanti tidak kaget ketika menemui Ipin. Dia tetap duduk santai bersama suaminya. Wanita 25 tahun itu langsung membisikkan, ''Apa yang kamu perbuat jika penghipnotis saya tertangkap?'' dengan nada emosi suami Tugiyanti langsung mengatakan akan menggebukinya.
Istri yang belum mempunyai anak itu langsung menunjukkan pelakunya sedang duduk di sebelahnya. Tanpa tedeng aling-aling, Ipin dihajar suami Tugiyanti. Warga sekitar stasiun penasaran kenapa Ipin dipukuli, setelah diberitahu dialah penghipnotis penumpang kereta api, mereka ikut menggebuki Ipin hingga babak belur.
Wajah pelaku membiru. Darah mengucur dari hidungnya. ''Pelaku langsung kami amankan di Mapolsek Jatinegara,'' ujar Kapolsek Jatinegara, Komisaris Sriyanto. Kepada polisi dia mengaku baru pertama kali menghipnotis penumpang. ''Tapi kami tidak percaya,'' terangnya. Sebab, dari keterangan korban, pelaku diduga sudah beberapa kali beraksi.
Dirinya masih terus menyidik tersangka, karena diduga pelaku adalah bagian dari sebuah kelompok penghipnotis penumpang kereta api. ''Itu masih kami coba buktikan,” tutur Kapolsek.
Belum diketahui apakah korban pelaku mayoritas perempuan. Jika terbukti, maka dugaan pelecehan seksual semakin besar. ''Kami masih terus menghimpun keterangan,'' tegas Kapolsek.