Senin 02 Aug 2010 03:57 WIB

DPR Desak Polisi Tindak Tegas Pelaku Bentrok Rempoa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pimpinan DPR RI menyatakan prihatin atas terjadinya bentrokan antarwarga pendukung organisasi kemasyarakatan tertentu di Jakarta Selatan dan Tangerang pada Sabtu (31/7) malam dan meminta kasus itu diusut tuntas.

Demikian disampaikan Ketua DPR Marzuki Alie dan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang dihubungi pers secara terpisah di Jakarta, Ahad. Marzuki menyatakan, aparat kepolisian harus menindak tegas pelaku dan aktor intelektual dibalik kerusuhan yang membawa-bawa nama ormas.

"Kebebasan berserikat dan berkumpul memang dijamin UUD, namun tetap saja ada aturannya, tidak bisa seenaknya melakukan aksi anarkis. Kalau demonstrasi saja ada aturannya, ormas pun demikian. Jadi tidak ada ormas yang kebal hukum jika melakukan aksi anarkisme," katanya.

Dia mengingatkan kepolisian agar bisa bertindak tegas sehingga ormas-ormas seperti ini tidak dibiarkan berkembang. Menurut Marzuki, akan sangat berbahaya jika aksi anarkis yang dilakukan pendukung ormas itu dibiarkan. Jika terus dibiarkan maka aturan maupun lembaga atau institusi yang formal menjadi tidak berfungsi.

"Ini akan membuat aturan perundangan dan lembaga institusi yang formal jadi tidak berfungsi. Kalau mereka dibiarkan, misalnya, menjaga keamanan saja yang sebenarnya tugas kepolisian ini membuat UU dan lembaga kepolisian tidak berfungsi. Belum lagi dalam menjaga keamana itu ormas kerap menjadi 'beking' dengan cara yang tidak bagus. Bisa rusak negara ini jika dibiarkan," katanya.

Sedangkan Taufik Kurniawan mengatakan, aparat kepolisian harus bisa bertindak tegas

terhadap pendukung ormas yang telah menyebabkan kerusuhan dan anarkisme. Tindakan tegas penting demi menjaga persatuan bangsa dan agar peristiwa serupa tidak menjalar kemana-mana yang bisa menyebabkan instabilitas.

"Tanpa Bermaksud membatasi kebebasan berserikat dan berkumpul, namun saya kira penting agar aparat penegak hukum dapat menindak tegas pihak yang bertanggung jawab atas peritiwa yang melibatkan kelompok masyarakat atau ormas," ujar Taufik.

Pihak dan instansi terkait diminta juga dapat melakukan pembinaan yang instensif terhadap ormas-ormas secara keseluruhan dan kelompok masyarakat lainnya demi terciptanya kerukunan dan kedamaian di antara masyarakat.

"Jangan sampai peristiwa anarkisme yang dilakukan oleh pendukung ormas-ormas yang membawa bendera suku atau agama tertentu memunculkan sikap antipati masyarakat terhadap ormas atau suku tertentu," katanya.

Dia juga mengharapkan masyarakat tidak mudah terprovokasi tindakan anarkis dan membalasnya dengan aksi serupa. Masyarakat jangan mudah diadudomba. "Kita tidak mau aksi seperti ini dibiarkan tanpa tindakan tegas sehingga berkembang opini bahwa ormas-ormas ini ada yang 'melindungi'. Tindakan tegas ini harus dilakukan tanpa pandang bulu," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement