Selasa 03 Aug 2010 03:31 WIB

Awas, Daging Ayam Berformalin Beredar di Depok

Rep: c21/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Depok menemukan adanya indikasi ayam berformalin. Hal ini ditemukan saat inspeksi mendadak di Pasar Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Senin (2/8).

Menurut Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Disperindag Depok, Eppy Yanti pihaknya mendapatkan sebuah dirigen besar berisi formalin di salah satu rumah pemotongan ayam di pasar tersebut. Namun sayangnya, pemilik tak bisa dimintai keterangan karena terlanjur melarikan diri. “Sekarang ayam dan formalin sudah dibawa ke Dinas Pertanian Depok untuk diteliti lebih lanjut,” jelasnya pada wartawan.

Ia mengatakan kemungkinan besar ayam formalin dari rumah pemotongan ini telah tersebar di masyarakat. Konsumen rumah potong itu merupakan sebagian pedagang di pasar Kemiri Muka. Selain itu, mereka juga menjual langsung ayamnya pada konsumen rumah tangga.

Dari data Disperindag Depok kejadian ini bukan pertama kalinya ditemukan di pasar ini. Kejadian ini kerap berulang kali terjadi, sejak sidak pertama kali dilakukan Januari 2009 lalu. Namun, diakuinya, kemungkinan pengusaha yang melakukan adalah pemain baru.

“ Hasil laboratorim akan kita lihat dua bulan lagi,” kata Eppy.  Kini pemilik yang bernama Sugiono, katanya, sedang dicari pihak kepolisian."

Formalin merupakan nama lain dari larutan formaldehida. Pedagang menggunakan zat ini untuk mengawetkan dagangan karena dapat membunuh bakteri dan jamur. Selain itu bila bercampur protein, ia dapat menghasilkan tekstur makanan yang tak rapuh dan kenyal seperti yang konsumen mau.

Namun zat ini berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika masuk ke dalam tubuh untuk jangka pendek, ia bisa menyebabkan gangguan saluran nafas, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, hingga sakit perut dan pusing. Sementara, jangka panjang, formulir dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, jantung, limpa, otak, sistem saraf pusat serta kanker.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement