Senin 06 Jan 2025 17:29 WIB

Cerita Yayasan Kemanusian Disulap Jadi Dapur Makan Bergizi Gratis Terbesar di Depok

Salah satu dapur MBG terbesar di Depok terletak di kawasan Tapos.

Para pekerja menyiapkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Dapur Makan Bergizi Gratis Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Sebanyak 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur mulai beroperasi hari ini, untuk memasok menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dapur Kebayunan yang menjadi salah satu mitra mandiri Badan Gizi Nasional (BGN) tersebut memiliki 5 dapur dalam satu lokasi dan mampu memproduksi 16.203  Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap hari. Jumlah 16.203 MBG tersebut di distribusikan ke 39 sekolah dari PAUD hingga SLTA, juga ibu hamil dan menyusui di kecamatan Tapos dan Harjamukti, kota Depok. Pemerintah Republik Indonesia secara resmi memulai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (6/1/2025) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses gizi yang lebih baik.
Foto: Republika/Prayogi
Para pekerja menyiapkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Dapur Makan Bergizi Gratis Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Sebanyak 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur mulai beroperasi hari ini, untuk memasok menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dapur Kebayunan yang menjadi salah satu mitra mandiri Badan Gizi Nasional (BGN) tersebut memiliki 5 dapur dalam satu lokasi dan mampu memproduksi 16.203 Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap hari. Jumlah 16.203 MBG tersebut di distribusikan ke 39 sekolah dari PAUD hingga SLTA, juga ibu hamil dan menyusui di kecamatan Tapos dan Harjamukti, kota Depok. Pemerintah Republik Indonesia secara resmi memulai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (6/1/2025) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses gizi yang lebih baik.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Muhammad Noor Alfian Choir

Program andalan Presiden Prabowo Subianto, yakni makan bergizi gratis (MBG) dimulai per Senin (6/1/2025) hari ini. Salah satu daerah yang telah melaksanakan program tersebut yakni di sejumlah sekolahan yang ada di Depok.

Baca Juga

Di Depok sendiri sudah banyak dapur MBG yang disiapkan pemerintah untuk mendukung program tersebut. Salah satu dan terbesarnya yakni dapur MBG Kebayunan yang terletak di Tapos, Depok, Jawa Barat. Di mana dapur itu terdiri dari 5 dapur dan kebagian jatah untuk menyediakan sekitar 15 ribu porsi/hari bagi 39 sekolah yang ada di Depok yakni PAUD 2, TK/RA 3, SD/MI 20, SMP/MTS 8, dan SMA/SMK/MA 6.

Dapur MBG Kebayunan bermula dari kumpulan dapur yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan. Namun, setelah itu dapur yayasan tersebut ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjadi mitra dalam menyiapkan makanan program andalan Prabowo-Gibran itu.

Pantauan Republika, hilir mudik pekerja sudah mulai tampak sejak pukul 06.38 WIB. Di mana pekerja sudah rampung melakukan pengemasan dan makanan sudah siap didistribusikan ke setiap sekolah hingga PAUD di rentang area 3,5 kilometer dari dapur tersebut.

Kepala Dapur MBG Kebayunan, Novia Ayu mengungkapkan setiap harinya dapur tersebut mengerjakan belasan ribu pesanan. Di mana pengerjaannya sudah dibagi per dapur dan jamnya untuk efisiensi dalam pengerjaannya.

“Kalau koki dan helper bekerja di jam 12.00 malam sampai jam 04.00 pagi. Jam 04.00 pagi mulai beralih kepada packer. Jam 06.00 beralih untuk proses distribusi,” kata Novia ketika ditemui awak media, Senin (6/1/2025).

Novia menceritakan jika setiap dapur MBG yang ada terdiri dari 50 orang. Di mana 4 orang berasal dari BGN dan sisanya adalah pekerja.

Ia pun mengklaim bahwa hampir 95 pekerja adalah masyarakat sekitar. Namun, setiap pekerja telah menjalani pelatihan atau memasak menu yang terstandar untuk MBG.

“95 persen kami dari masyarakat sekitar. Dapur Kebayuna sudah melakukan uji coba lebih dari tiga kali. Kalau bersama BGN berarti empat kali. Jadi kami mencoba melatih sendiri para SDM-SDM ini, warga-warga sekitar, untuk kita ditraining mengenal alat dapur, bagaimana melakukan pemorsian, bagaimana melakukan pendistribusian,” katanya.

Pihaknya juga mengklaim tak hanya melibatkan masyarakat sekitar namun juga UMKM, petani, serta sejumlah pedagang kecil di pasar sebagai pemasok. Ia mengatakan jika salah satu menu MBG hari ini bahannya berasal dari hasil tani masyarakat sekitar.

“Kami melibatkan UMKM. Bahkan kami melibatkan petaninya. Salah satu yang melibatkan petani adalah bahan baku kami mengambil langsung dari petani. Seperti hari ini di dapur 4 adalah menunya ada bayam yang ditentukan oleh ahli gizi BGN,” katanya.

“Kami menghimpun para pedagang-pedagang itu, untuk kami minta menyiapkan bahan baku. Karena memang khusus dapur Kebayunan bahan baku yang harus disiapkan lumayan besar dalam sehari,” katanya menambahkan.

Meskipun ada bahan dari petani sekitar, pihaknya memastikan jika bahan tersebut telah lolos uji standar yang ditetapkan oleh BGN.

“Jadi dari pengolahan bahan baku, sampai SDM-nya, sampai distribusi itu semua dapur kami memenuhi ketentuan dari BGN.

Karena memang ada klasifikasi di setiap item tadi. Dari pengolahan baku punya cukni sendiri, dari SDM punya sendiri, dari distribusi pun punya sendiri,” katanya.

 

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement