Selasa 03 Aug 2010 08:17 WIB

Pedagang Makanan Beralih ke Kayu Bakar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kasminah, pedagang nasi di bantaran rel dekat Pasar Gaplok, Tanahtinggi, Joharbaru, Jakarta Pusat, sudah dua bulan ini beralih dari kompor gas ke kayu bakar.

Selain memasak dengan menggunakan tungku kayu bakar yang ditanam di tanah, Kasminah juga memasak dengan menggunakan kompor minyak tanah. "Ya, seperti ini kalau lagi jam masak," katanya.

Senin (2/8), Kasminah terlihat sangat mahir sekali bekerja dengan tungku kayu bakar, dan kompor minyak tanah yang dihidupkan secara bersamaan.

Tanpa beban, ia mengolah masakan yang satu dan masakan yang lain yang ditanaknya di dua tempat berbeda, dan dalam waktu bersamaan.

Kegesitan beraktifitas di dapur itu, menurut ibu dari 10 anak dan 8 cucu tersebut, tidak bisa dilakoni saat dia masih memasak dengan menggunakan kompor gas.

"Saya kagok kalo pake kompor gas. Jadi nggak bisa, kayak gini kerjanya," ungkap Kasminah. Karena itulah, tidak banyak masakan yang ditanak, saat masih menggunakan kompor gas.

Alasan lain Kasminah beralih dari kompor gas ke tungku kayu bakar dan kompor karena kompor gas, menurut dia, tidak aman untuk dimanfaatkan.

Kompor gas, kata Kasminah, telah banyak membuat penggunanya kena masalah; kompor meledak yang mengakibatkan rumah pengguna dan rumah warga di sekitar terbakar.

Tidak hanya itu, kompor gas juga telah banyak membuat penggunanya celaka. Ada yang meninggal dunia, dan mengalami luka bakar.

Sekarang ini, menurut Kasminah, lagi musimnya musibah kebakaran, karena kompor gas. Karenanya, agar tidak menjadi korban selanjutnya, dia lebih suka beralih dari kompor gas ke tungku kayu bakar. "Sudah dua bulan ini, saya simpan kompor gas saya," kata Kasminah.

Kasminah, yang mengatakan dia adalah orang desa dan tidak berpendidikan, tidak ambil pusing dengan istilah kompor gas meledak karena gas oplosan, tabung yang bocor dan sebagainya.

Yang diketahui Kasminah ialah kompor gas telah banyak menimbulkan bencana.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement