REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan dana sebesar Rp 27 miliar untuk pembebasan lahan seluas 3,5 hektar guna memperluas Perkampungan Budaya Betawi (PBB) di Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Hingga saat ini, pemprov baru memiliki lahan seluas 3,2 hektar di lokasi tersebut.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan, Pemprov DKI akan melanjutkan pembangunan PBB. Pembangunan PBB sesuai dengan master plan yang sudah ada, yang nantinya akan ditempatkan oleh orang-orang Betawi di dalamnya.
''Yang kami bicarakan mengenai konsep perkampungan. Jadi bukan bicara satu atau dua gedung saja, melainkan satu kampung secara keseluruhan,'' ujar Fauzi Bowo di Balai Kota DKI, Rabu (11/8).
Perkampungan ini diharapkan dapat memberikan informasi, pemahaman, dan pengertian tentang perkampungan Betawi pada masa lalu, berikut budaya dan tradisinya. Seluruh kekayaan budaya Betawi akan disajikan dengan segala aspek kehidupan masyarakat Betawi, yang dapat dijadikan destinasi wisata bagi para turis domestik dan mancanegara.
Ketua Bamus Betawi DKI, Nachrowi Ramli, mengatakan, seluruh keluarga besar Betawi di Jakarta sangat mengharapkan realisasi pembangunan PBB. Karena, kata dia, perkampungan ini merupakan bagian dari budaya Indonesia sehingga seluruh bangsa Indonesia bisa melihat kekayaan budaya Betawi.
Sementara itu, Koordinator Bidang Pengawasan dan Pengendalian, Lembaga Pengelola Perkampungan Budaya Betawi, Agus A Asenie, menyatakan total lahan yang dibutuhkan untuk PBB mencapai 289 hektar. Namun, yang baru dibebaskan seluas 3 hektar, sedangkan pembebasan lahan yang masih proses sebanyak 2.564 meter persegi. Jika berhasil dibebaskan, maka total lahan yang telah ada sekitar 3,2 hektar.