REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Direktorat Lalulintas Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Ditlantas Polda Metro Jaya) menjaring 96 unit sepeda motor pada razia balapan liar selama dua hari memasuki bulan Ramadhan.
"Hari pertama puasa kami menjaring 45 motor, dan hari kedua 51 motor dalam razia balapan liar," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol. Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis.
Ditlantas Polda Metro Jaya mencatat pada hari kedua puasa terdapat 51 unit motor terlibat balapan liar. Polisi menyita barang bukti 16 Surat Izin Mengemudi (SIM) dan 35 Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Boy menyebutkan delapan unit motor terjaring operasi balapan liar di Jakarta Pusat, 16 unit motor di Jakarta Selatan dan 27 unit motor di Jakarta Timur. Sebelumnya, anggota Ditlantas Polda Metro Jaya menjaring 45 unit kendaraan dalam razia balapan liar, Rabu (11/8) malam.
Para pengemudi balapan liar itu mayoritas berusia remaja sehingga hanya diberikan pembinaan dengan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi aktivitas itu. Selain mengamankan motor, polisi juga menyita barang bukti berupa 16 Surat Izin Mengemudi (SIM), 26 Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Boy menambahkan Ditlantas Polda Metro Jaya mengerahkan 200 personil untuk merazia balapan liar pada sejumlah lokasi.
Lokasi yang kerap dijadikan aksi balap liar di Jakarta Selatan meliputi Jalan Buncit Raya, Permata Hijau, jalan di depan kampus Universitas Pancasila dan Tanjung Barat. Wilayah Jakarta Timur, antara lain Jalan I Gusti Rai, Jalan Basuki Rahmat, jalan di depan Mesjid Tien Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Jalan Raya Cibubur.
Kawasan Jakarta Barat di Jalan Panjang dan Jalan Daan Mogot, sedangkan di Jakarta Pusat meliputi Jalan Pramuka, Jalan Asia Afrika dan Jalan landasan Pacu. Sementara Jakarta Pusat tersebar di Jalan Landasan Pacu, Jalan Asia Afrika dan Jalan Proklamasi, serta daerah Jakarta Barat, yakni Jalan Daan Mogot dan Jalan Panjang.