Kamis 19 Aug 2010 03:43 WIB

Jumlah Miras yang Dirazia di Jakbar Menurun

Rep: Esthi Maharani / Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Barat (Jakbar), Bobby Aryono, mengklaim hasil razia minuman keras (miras) masa puasa tahun ini menurun drastis. Razia ini sudah dimulai sejak sebelum bulan Ramadhan tiba.

''Dari lima kecamatan, hanya sekitar 5 ribu botol yang disita,'' ujar Bobby, Rabu (18/8).

Padahal, kata Bobby, tahun lalu, miras yang disita mencapai 20 ribu botol. ''Kami melihatnya sebagai peningkatan kesadaran masyarakat karena razia yang telah rutin dilakukan," klaim Bobby saat dihubungi.

Alasan lainnya, lanjut Bobby, karena penurunan daya beli masyarakat akibat peningkatan cukai minuman beralkohol. "Peningkatan cukai membuat harga miras dengan label resmi ini semakin mahal. Daya beli masyarakatnya tidak cukup," katanya. Selain itu, kenaikan harga miras resmi ini juga mendorong beredarnya miras oplosan. Namun, Bobby mengatakan, belum menemukan miras oplosan.

Selain razia miras, Bobby juga mengintensifkan razia penyadang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Pada pekan lalu, razia PMKS dilakukan di Jalan Tubagus Angke. Satpol PP mengamankan 8 pekerja seks komersial (PSK) dan puluhan pengemis untuk selanjutnya dibina di Panti Sosial Kedoya, Jakbar.

Beberapa lokasi yang dianggap rawan PMKS di Jakarta Barat antara lain Tomang, Grogol, Tamansari, dan Kalideres. Selain itu, Stasiun Beos menjadi salah satu target razia yang digelar Satpol PP Jakbar selama Ramadhan ini. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement