REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) menyatakan, pihaknya telah menangani korban insiden ledakan elpiji yang terjadi pada Selasa (31/8) di Sunter dan Cilincing, Jakarta Utara.
Juru bicara Pertamina, Wianda Pusponegoro, di Jakarta, Rabu, mengatakan, dirinya bersama Tim Penanganan Elpiji Pertamina telah menemui korban elpiji Sunter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Selasa (31/8) malam.
"Tadi malam sekitar jam 21.00 sampai 23.30 WIB, saya bersama tim datang ke RSCM menemui korban dan keluarga dari Ibu Sumarni dan Wardiman," katanya. Menurut dia, pihaknya sudah menyerahkan uang tali asih sebesar Rp 2 juta kepada korban yang mengalami kecelakaan ledakan elpiji 3 kg di Sunter tersebut.
Ia mengatakan, kondisi korban mengalami luka bakar di bagian lengan dan sesuai keterangan dokter, tingkat luka bakarnya sebesar tiga persen, sehingga tidak perlu menjalani rawat inap.
"Mereka sudah boleh pulang," katanya.
Hanya saja, korban perlu membuka perban setiap tiga hari sekali. "Untuk masalah ini, Tim Kesehatan Pertamina akan menanganinya, sehingga korban tidak perlu datang ke RSCM untuk menganti perban," ujarnya.
Sedangkan korban insiden elpiji kemasan 12 kg yang terjadi di Cilincing, Lina, menurut Wianda, saat ini sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara. "Kami menanggung biaya perawatannya," ujarnya.
Pertamina menyiagakan tim penanganan korban elpiji yang akan melakukan respon cepat apabila terjadi insiden terkait elpiji. Respons cepat itu dalam hal mendatangi korban insiden ledakan elpiji dan menyelesaikan keluhan pengguna elpiji. Selain juga BUMN migas itu memberikan santunan dan asuransi.
Pertamina menyediakan layanan telepon di 500 000 yang dapat dijangkau dari seluruh Indonesia dan beroperasi selama 24 jam kepada masyarakat yang membutuhkan penanganan akibat insiden elpiji.
Pada Selasa (31/8), terjadi dua insiden terkait elpiji. Kejadian pertama terkait elpiji 3 kg yang berlokasi di Jalan Bantengan, RT 07 RW 03, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Akibat insiden itu, pasangan suami istri, Sumarni dan Wardiman mengalami luka bakar. Sedangkan insiden kedua terkait elpiji kemasan 12 kg yang terjadi di RT 03 RW 04, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara. Dalam kejadian tersebut, Lina mengalami luka bakar cukup serius.