Jumat 05 Nov 2010 02:39 WIB

Kronologi Kebakaran Kantin di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kebakaran yang terjadi di areal parkir Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, meskipun kecil terbilang cukup menggangu. Sebab, waktu terjadinya kebakaran berlangsung saat penumpang tengah sibuk-sibuknya mengurus administrasi keberangkatannya atau kedatangannya.

Corporate Secretary PT Angkasa Pura II (Persero), Hari Cahyono menuturkan kronologi kebakaran kecil di dapur salah satu kantin pada Kamis (4/11) pukul 11.50 WIB itu. Kejadian tersebut terjadi di kantin 'Kafe bandara' yang berada di areal parkir Terminal 1 C.

"Tidak ada korban akibat kejadian ini. Perlu kami sampaikan juga, peristiwa ini sendiri tidak mengakibatkan terganggunya fasilitas-fasilitas utama di bandara yang terkait dengan pelayanan yang menggangu kenyamanan penumpang maupun operasional penerbangan," ujarnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.

Berkat kesigapan personel Divisi Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Bandara Soekarno-Hatta serta kelengkapan peralatan pemadaman darurat yang dilakukan, lanjut dia, penyebaran api secara lebih meluas dapat diantisipasi hanya dalam kurun waktu 5 menit.

"Setelah diselidiki, penyebab munculnya api merupakan akibat bocornya selang kompor yang sedang digunakan pegawai kantin di dalam dapur tersebut. Saat ini, kami dapat pastikan bahwa kondisi di sekitar lokasi telah aman dan 'clear'," tegas Heri.

Terkait peristiwa tersebut, ia mengatakan, pihaknya selaku manajemen akan mengeluarkan sanksi terhadap pengelola kantin serta melakukan evaluasi internal dalam rangka menjaga dan meningkatkan safety di lingkungan bandara yang kami kelola.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement