REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sterilisasi jalur transjakarta atau busway akan kembali dilakukan pada Januari 2011. Sterilisasi ini akan mulai diberlakukan di empat koridor, yakni koridor II (Harmoni-Pulogadung), koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas 2), koridor VII (Kampung Melayu-Kampung Rambutan), dan koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni).
Sterilisasi ini dilakukan untuk mengalihkan para pengguna kendaraan pribadi ke armada bus transjakarta. Target kenaikan penumpang pasca-sterilisasi seluruh koridor busway ini adalah 25 persen dari jumlah penumpang sebelum ada sterilisasi.
Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono, mengatakan sterilisasi terbukti membuahkan hasil. “Kenaikan penumpangnya berkisar 18-23 persen,” katanya pada Senin, (29/11). Ia mengaku tetap melakukan sterilisasi meski diketahui beberapa jalur busway berada pada jalur yang sempit seperti di koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni).
Untuk mengatasi kemacetan yang akan timbul, DKI merencanakan untuk memperlebar jalan tersebut. Pris juga menggalakan penggunaan fasilitas Park and Ride yang ada di Ragunan, Kampung Rambutan, dan Kali Deres. Sedangkan fasilitas park and ride di Pulo Gebang, Jakarta Timur masih dalam proses tender. “Rencananya akan dibangun pada 2011 dan selesai pada 2012,” katanya.
Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) DKI harus mempersiapkan fasilitas Park and Ride sesuai target pengguna kendaraan yang akan berpindah ke Transjakarta. Selain itu dipastikan terlebih dahulu adanya penambahan armada bus karena bus yang tersedia saat ini tidak mencukupi.
Anggota harian YLKI, Tulus Abadi, mengatakan jika Pemprov tidak tidak menambah armada maka tidak akan mencukupi dalam menampung lonjakan penumpang. “Akhirnya malah akan terjadi molornya waktu tempuh. Selain itu harus dipastikan ada sanksi yang tegas bagi penyerobot jalur busway,” katanya.