REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyebut upaya sterilisasi jalur busway telah meningkatkan pengguna moda transportasi bus itu hingga 20 persen. "Berdasarkan pengamatan di lapangan dan data yang dihimpun oleh beberapa instansi, kegiatan tersebut dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan performa busway dan memberikan efek jera bagi para pengendara sepeda motor yang melanggar lajur busway," kata Fauzi Bowo dalam acara Penandatanganan Kesepakatan Bersama Pelaksanaan Sterilisasi Lajur Busway dan Penertiban Parkir di Jalan bersama Polda Metro Jaya di Balaikota Jakarta, Senin.
Beberapa indikator disebut Fauzi Bowo antara lain jumlah penumpang naik 20 persen, angka kecelakaan di lajur busway menurun 20 persen, headway meningkat 15 persen, waktu perjalanan lebih cepat 28 persen dan tingkat pelanggaran di lajur busway turun 58.3 persen. "Keberhasilan yang telah dicapai tersebut perlu kita apresiasi sebagai langkah awal yang baik, dalam upaya meningkatkan pelayanan angkutan umum di Jakarta khususnya busway transjakarta," ujar Gubernur.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Pemprov DKI telah melakukan sterilisasi jalur busway dan ribuan kendaraan terjaring dalam operasi tersebut, menandakan perlunya tindakan drastis sterilisasi itu diterapkan secara ekstensif. Gubernur menyebut sterilisasi jalur busway dan penegakan hukum di bidang perparkiran itu merupakan implementasi dua dari 17 langkah strategis mengatasi kemacetan Jakarta yang digagas Wakil Presiden Boediono beberapa waktu lalu.
"Sterilisasi lajur busway dan kebijakan perpakiran merupakan dua dari 17 langkah strategis yang telah kita laksanakan dan terbukti mampu meningkatkan pelayanan angkutan umum busway. Oleh karena itu agar sterilisasi lajur busway dan penertiban parkir tetap dapat dilaksanakan secara berkesinambungan perlu adanya komitmen bersama antara Polda Metro Jaya dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dituangkan dalam suatu Memorandum of Understanding," paparnya.
Selain itu, ia menyebutkan perlunya implementasi seluruh 17 langkah strategis itu dalam waktu tidak terlalu lama untuk mengatasi masalah kemacetan Jakarta.
Sementara itu, Pemprov DKI telah memulai lelang untuk operator busway di dua koridor terakhir yakni IX (Pinang Ranti-Pluit) dan koridor X (Tanjung Priok-Cililitan) dan sebanyak empat perusahaan saat ini masuk pada tahap penawaran harga yang diselenggarakan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan panitia lelang mempersingkat waktu tender menjadi kurang dari 30 hari dari aturan minimal 45 hari, untuk mengejar target pengoperasian di tahun 2010 ini dimana proses tender dibuka pada 29 November 2010.
Pemprov DKI juga bakal mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan peraturan gubernur untuk mensahkan pemenang tender dari satu minggu menjadi satu dua hari dengan cara mempersiapkan konsep pergub selama proses tender berlangsung.