Sabtu 04 Dec 2010 01:23 WIB

Sebabkan Macet, Warga Condet Keluhkan Material Galian Drainase

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta--Belum rampungnya kegiatan galian drainase saluran air di Jalan Condet Raya, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, membuat jalan alternatif menuju Cililitan ini rawan macet. Bahan galian berupa tanah liat dan plat beton yang menumpuk di sepanjang bahu jalan merugikan aktivitas ekonomi warga Condet.

Bahan galian ini menghalangi akses masuk menuju warung maupun toko-toko milik warga yang sebagian besar tepat berada di sisi Jalan Condet Raya. Pemasangan plat beton untuk saluran air yang sudah dimulai tiga bulan terakhir ini banyak yang sudah rampung.

"Tapi bekas galiannya tak dirapihin. Kan, bikin kumuh, apalagi kalau hujan," ujar Kardono, pemilik warung internet (warnet) yang halaman depannya terhalangi tanah galian yang masih menumpuk. Akibat tanah galian ini, pengunjung warnet Kardono sulit memarkir kendaraan roda duanya. Kardono pun mengeluhkan jumlah pengunjungnya yang berkurang sampai setengahnya sejak kegiatan galian drainase di mulai Agustus silam.

Pengguna jalan pun harus bersabar akibat penyempitan lebar jalan akibat termakan tumpukan bahan galian. Kendaraan dari arah Pasar Rebo maupun Cililitan harus saling menunggu karena tidak bisa melalui Jalan Condet Raya yang hanya muat dilalui kendaraan roda empat secara bersamaan.

Menurut Kardono, antrean panjang kendaraan di kawasan ini biasa terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja pegawai. Lalu-lalang mobil pribadi dan motor, ditambah miniarta, membuat warga enggan beraktivitas di luar rumah.

Galian drainase di Jalan Condet Raya dimulai dari sisi Cililitan dan mengarak ke Pasar Rebo. Sebagian plat beton yang telah dipasang menyisakan bahan galian tanah liat yang teronggok begitu saja sehingga banyak yang menutupi aspal jalan. Sementara galian yang masih dikerjakan mengambil sebagian besar bahu jalan.

"Kalau bisa pengerjaan galiannya dilakukan malam hari," ujar Fadel, pengendara motor. Ia memilih jalur Condet menuju Cililitan dari pada jalur Jalan Kramatjati yang padat karena kehadiran pasar tradisional. "Belum lagi nanti di Jalan Dewi Sartika yang macet karena pembangunan jalan layang Kalibata."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement