REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ledakan yang terjadi di Gedung Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri pada Jumat (4/2) siang dinyatakan murni sebagai kecelakaan kerja atau human error. Peristiwa itu terjadi saat Iptu Syafruddin tengah melakukan analisa logam di ruangan di lantai 3 Puslabfor.
"Ledakan itu hanya kecelakaan kerja," kata Kepala Puslabor Polri, Brigjen Pol Budiono di depan Gedung Puslabfor Polri, Jakarta, Jumat (4/2) siang.
Ia menuturkan saat Syafruddin, ahli kimia mengadakan analisa logam, tiba-tiba tangki atau tabung pemanas berukuran tiga liter meledak.
Kebetulan Syafruddin melakukan analisa tersebut bukan di laboratorium, namun di sebuah ruang lain di lantai tiga. "Biasanya kan di laboratorium," tuturnya.
Ia menambahkan, tabung yang meledak itu seperti yang digunakan tukang sepuh emas. Berdasar dari baunya, klemungkinan isi tabung itu minyak tanah.
Namun saat ditanya lebih lanjut, ia berkelit polisi masih menganalisa penyebab ledakan. "Barang bukti sudah diamankan. Alat-alat lab tidak ada yang rusak," tukasnya.
Sebelumnya, ledakan di Gedung Puslabfor Mabes Polri terjadi pada pukul 13.26 WIB. Dua jendela di lantai tiga pun pecah akibat ledakan itu. Dua orang yang menjadi korban, kini salah satunya, Syafruddin, tengah dirawat di RS di daerah Tebet, Jakarta Selatan.