REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Polda Metro Jaya berhasil mengusut kasus pencurian mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Direkrut Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Herry Rudolf Nahaq, mengatakan pelaku merupakan kelompok jaringan Lampung. "Berdasarkan bukti yang ada, ditangkap lima orang," ujarnya.
Mereka yang tertangkap berinisial MN, BD, SR, IN, dan IW. Herry menyebut satu orang anggota komplotan berinisial FR berhasil melarikan diri saat penangkapan. Di wilayah Polda Metro Jaya mereka beraksi sebanyak enam kali, dua di bogor serta masing-masing satu di Depok, Bekasi, dan Jakarta Barat. Terakhir pelaku mencuri mesin ATM di Cibubur, Jakarta Timur, Februari lalu.
ATM yang menjadi korban, lima milik Bank BCA, dan satu milik Bank BNI. Para pelaku tidak hanya beraksi di wilayah pulau Jawa. Herry menjelaskan pelaku mengincar lokasi ATM di mini market atau apotik. Sebab, lokasi tersebut minim penjagaan polisi.
Kelima anggota komplotan ditangkap di Bojong Gede, Bogor, Ahad (13/3) siang. Lokasi itu merupakan tempat mereka membongkar mesin ATM yang berhasil dicuri. Agar tidak dicurigai penduduk sekitar, lanjut Herry, komplotan itu menyalakan musik dengan suara keras. Barulah mesin ATM dirusak paksa dengan alat berat dan las.
Mereka membagi rata uang yang didapat dari mesin ATM. Rata-rata per orang memperoleh Rp 25 - Rp 40 juta. Herry belum bisa menaksir total jumlah uang hasil kejahatan pelaku. "Kita cek dulu, termasuk meminta keterangan pihak bank," papar Herry.