REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG--Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono, mengatakan, kemiskinan menjadi permasalahan yang paling serius di Indonesia. Saat ini, tercatat 30 juta kepala keluarga (KK) dari total penduduk Indonesia, merupakan keluarga miskin.
Akan tetapi, kata Agung, pemerintah tak mampu dalam mengatasi permasalahan tersebut, jika hanya mengandalkan sumber anggaran negara. "Kita tak mampu mengentaskan kemiskinan. Karena, APBN kita terbatas. Bila dibiarkan, jumlah keluarga miskin akan terus bertambah," ujar Agung, saat meresmikan Kompleks Terpadu An-Nur, di Desa Jatiragas, Kecamatan Jatisari, Karawang, Jawa Barat, Rabu (19/5).
Upaya untuk mengurangi jumlah penduduk dengan kategori miskin itu, kata Agung, pemerintah berusaha menambah anggaran untuk program bantuan masyarakat. Seperti, anggaran untuk peningkatan ekonomi dan infrastruktur atau lebih dikenal dengan PNPM Mandiri, tahun ini anggarannya mencapai Rp 14 triliun.
Selain itu, ada dana stimulus untuk kegiatan wirausaha dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan nilai anggaran Rp 18,6 triliun. Namun, dana stimulus pemerintah tersebut masih belum mencukupi untuk memberantas kemiskinan.
Karena itu, kata Agung, dengan terbuka pemerintah memberikan peluang kepada perusahaan dan luar negeri untuk ikut membantu mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Di perusahaan, misalnya, bisa membantu masyarakat miskin melalui program coorporate social responsibility (CSR).
"Sedangkan luar negeri, bisa membantu langsung seperti yang dilakukan pemerintahan Qatar (Qatar Charity). Meeka telah membangun 100 rumah tipe 45 untuk 100 KK miskin di Karawang," tegasnya.