Jumat 06 Aug 2010 02:39 WIB

Usaha Mikro di Solo Tetap Bisa Pakai Elpiji 3 Kg

Rep: my1/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Pengusaha mikro di Solo dipastikan tetap dapat menggunakan elpiji ukuran 3 kilogram meskipun distribusi tabung ukuran tersebut mengadopsi sistem tertutup. Mereka akan mendapat jatah kartu kendali yang menjadi syarat pembelian elpiji 3 kg.

Kepala Bagian (Kabbag) Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Solo, Asih Widodo, menjelaskan  penggolongan pengusaha mikro tersebut diukur berdasarkan modal yang dimiliki, yakni Rp 50 juta ke bawah. “Besarnya modal itu tidak termasuk tanah dan bangunan. Mereka yang termasuk di dalamnya akan kami data terlebih dahulu, “ ujarnya Kamis (5/8).

Sebelumnya, ribuan keluarga terancam tak bisa menggunakan elpiji ukuran 3 kg menyusul adanya kepastian Kota Solo menjadi proyek percobaan penerapan distribusi tertutup. Distribusi yang mensyaratkan penerima elpiji 3 kg hanya keluarga dari golongan menengah ke bawah tersebut ditargetkan dapat terealisasi pada November 2010. Lantaran sebelumnya elpiji 3 kg didistribusikan secara luas, Asih mengatakan dengan penerapan sistem tertutup maka secara logika pengguna akan berkurang.

Dalam penerapan distribusi tertutup yang menggunakan kartu elektronik tersebut, pemerintah akan menggunakan teknologi informasi. Untuk membaca kartu kendali tersebut, pemerintah akan membagikan peralatan elektronik data capture (EDC) kepada 600 pangkalan elpiji di Solo. Jumlah tersebut ternyata tidak sesuai dengan banyaknya pangkalan yang ada di Solo yakni 1.035.

Disinggung terkait banyaknya pangkalan yang akan merugi, Asih mengatakan distribusi tertutup hanya mengatur peredaran tabung elpiji 3 kg. Sementara untuk ukuran lainnya, tetap dapat dijual secara bebas.

Lantaran jumlah EDC yang terbatas, Asih mengatakan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Solo yang akan mendata pangkalan yang akan menerima alat tersebut. Sementara Pemkot Solo akan mendata warga yang berhak menerima elpiji 3 kg.

Sebelumnya, Bendahara Hiswana Migas Solo, Budi Prasetyo, mengatakan meski pembelian gas elpiji ukuran 3 kg dibatasi, para pengusaha tidak khawatir kehilangan omzet. “Tata niaga elpiji juga akan lebih teratur,” kata Budi. Selain itu, dia yakin, distribusi gas elpiji ukuran 12 kg yang sempat menurun omsetnya akan kembali naik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement