REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Pemadaman listrik secara mendadak makin sering terjadi di Bandarlampung dan daerah lainnya di Provinsi Lampung. Pemadaman listrik di kawasan Sukarame Bandarlampung pada Kamis (12/8) bahkan telah terjadi beberapa kali dengan waktu pemadaman yang cukup lama.
Sejumlah pengguna listrik menyatakan, awalnya menyambut gembira komitmen PLN meniadakan pemadaman listrik, meski tarif dasar listrik naik per 1 Juli 2010. "Ternyata tetap seperti tahun lalu, yakni aliran listrik kerap mati mendadak," kata salah satu warga di kawasan Way Dadi Bandarlampung bernama Cindy.
Pemadaman listrik tidak hanya menimpa penduduk di Kota Bandarlampung tetapi juga di daerah lainnya di Provinsi Lampung. Di Kabupaten Lampung Selatan, pemadaman listrik berulang kali terjadi dalam beberapa hari terakhir. "Tadi malam listrik padam sebanyak tiga kali berturut-turut," kata warga Kalianda, Sartono.
Warga di Kabupaten Tanggamus juga mengeluhkan pemadaman listrik itu. Begitu juga warga di Kabupaten Pesawaran. "Memasuki awal Ramadhan saja listrik sudah mulai padam dan kami berharap itu tidak terjadi hingga akhir Ramadhan mendatang," kata Heri, salah seorang warga Sukaraja Gedungtataan, Kabupaten Pesawaran.
Pemadaman listrik di wilayah Lampung dalam tiga tahun terakhir memang sering terjadi namun frekuensi pemadamannya berkurang menjelang pemberlakukan kenaikan tarif dasar listrik mulai 1 Juli lalu. PT PLN Wilayah Lampung pun tidak bisa menjamin ketersediaan listrik aman, termasuk selama Ramadhan, karena kondisi tenaga listrik yang masih defisit.
Menurut Manajer Utama PT PLN Wilayah Lampung, I Gusti Agung Suteja, rata-rata beban puncak harian yang terjadi pada pukul 17.00-22.00 WIB mencapai 456 megawatt (MW). Sementara, kondisi rata-rata pasokan daya (suplai) dari pembangkit listrik lokal yang ada di Lampung maupun transfer energi melalui sistem interkoneksi Sumatra bagian selatan (Sumbagsel) mencapai 480 MW.