REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengirimkan sejumlah bantuan berupa obat-obatan, makanan pendamping Asi (Mpasi), masker, dan tenaga kesehatan ke lokasi pengungsian korban bencana letusan Gunung Sinabung, di Karo Sumatra Utara.
''Kemenkes sudah mengirimkan petugas kesehatan yang akan bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat, selain itu kemarin sudah dikirimkan 20 ribu masker,'' kata Menteri Kesehatan (Menkes), Endang Rahayu Sedyaningsih, Senin (30/8).
Selain itu, kata Menkes, juga ada bantuan berupa obat-obatan utamanya yang berhubungan dengan pernafasan. ''Tes udara dan lingkungan juga telah dilakukan,'' jamin dia.
Menkes juga mengimbau warga yang ada di pengungsian untuk mewaspadai penyakit-penyakit utamanya yang berhubungan dengan pernafasan dan penyakit yang kerap terjadi di lingkungan pengungsian, di antaranya ISPA dan Diare. ''Kurangnya air bersih dan lingkungan yang kotor akan menimbulkan diare,'' ingat dia.
Selain itu, kata Menkes, yang perlu diperhatikan adalah kesehatan bayi dan anak-anak. Karena menurutnya, jika kekurangan makananan dalam waktu yang relatif lama, berat badan bayi dan anak-anak akan mengalami penurunan.
Di tempat yang sama, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, Kemenkes juga telah menugaskan tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara untuk melakukan rapid Health Assesment (RHA) ke kabupaten Karo Sumut.
Saat ini pihaknya juga terus memantau kondisi kesehatan pengungsi di lokasi bencana. Di antaranya menyediakan kegiatan klinik berjalan di lokasi pengungsi, melakukan kegiatan surveilans penyakit, pengamatan sanitasi lingkungan, dan observasi kepadatan vektor di lokasi pengungsian.
''Pengungsi terus dipantau, saat ini yang terpenting adalah bagaimana mengantisipasi timbulnya penyakit yang ada di pengungsian, seperti ISPA, penyakit kulit dan mata juga diare, karena ada dua polusi yang mengotori sumber air bersih dan makanan,'' kata Tjandra.