REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI--Dinas Peternakan Provinsi Jambi menurunkan tim kesehatan hewan untuk meneliti penyebab kematian sapi di Kabupaten Kerinci yang telah mengakibatkan keresahan di kalangan peternak. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jambi, Hanif Lubis di Jambi, Senin mengatakan, beberapa hari terakhir ada empat ekor sapi di daerah paling barat Provinsi Jambi itu mati mendadak, dengan ciri-ciri kulit terkelupas.
"Kita belum tahu penyebab kematiannya dan kini tim medis sedang melakukan pemeriksaan dan mencari tahu sebab matinya sapi tersebut," katanya.
Informasi yang didapatkan dari peternak setempat sapi mereka terserang penyakit kulit, lesu dan tidak ada selera makan. Kuat dugaan sapi tersebut terserang virus yang kini sedang diselidiki, apakah berbahaya dan menular pada ternak lainnya termasuk pada manusia.
Ia menyebutkan, dalam kondisi cuaca musim penghujan saat ini, penyakit yang rawan menyerang ternak besar adalah kembung dan kedinginan.
Penyakit tersebut tidak membahayakan dan menular, hanya saja peternak perlu pemeliharaan yang lebih baik, dengan tidak membiarkan ternak tersebut berkeliaran.
Sebagian besar peternak di Jambi, terutama yag memelihara kerbau, membiarkan ternak mereka berkeliaran bebas di alam terbuka tanpa dikandangkan. Akibat pengembalaan secara liar tersebut, saat musim hujan saat ini, hewan tersebut sering kedingingan dan terserang kembung.
"Untuk itu peternak diimbau lebih meningkatkan perawatan dan pemeliharaan ternaknya, denganb mengandangkan dan memberi pakan yang cukup, guna mencegah kematian penyakit akibat musim hujan," kata Hanif Lubis.