Kamis 18 Nov 2010 06:10 WIB

Korban Merapi Bakal diberi Pelatihan Keterampilan

Rep: Shally Pristine/ Red: Djibril Muhammad
Pengungsi Gunung Merapi
Pengungsi Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menganggarkan dana Rp 5 miliar untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi industri kecil dan menengah (IKM) pascabencana letusan Gunung Merapi.

Direktur Jenderal IKM Kemenperin, Euis Saedah mengatakan, program rehabilitasi dan rekonstruksi IKM di kawasan Merapi terbagi atas jangka pendek dan jangka panjang. "Saat ini anggarannya sedang dibahas di DPR," katanya ketika dihubungi wartawan, Rabu (17/11).

Dalam jangka pendek rehabilitasi pascabencana, kata dia, pihaknya akan melakukan pelatihan pembuatan makanan ringan dalam 2-3 pekan mendatang. Pelatihan ini akan menggunakan fasilitas lab industri makanan di Balai Diklat Industri yang terletak di Yogyakarta.

Menurut Euis, program ini dapat menjaring sekitar 25 peserta. Untuk pemasaran, pihaknya akan bekerja sama dengan IKM makanan yang ada di Yogyakarta, Bumi Cipta Mandiri. "Direktur Bumi Cipta Mandiri mengusahakan untuk bekerjasama dengan Unilever," katanya.

Untuk program jangka panjang, dia meneruskan, pihaknya akan melakukan pelatihan keterampilan bagi penduduk yang kehilangan mata pencaharian akibat bencana. Pihaknya berencana untuk membuat pelatihan membuat anyaman dan batik.

Euis mengatakan, pelatihan keterampilan ini akan dilakukan di dekat lokasi pengungsian agar para pengungsi memiliki kegiatan produktif. Untuk kedua program pelatihan kerajinan ini, piaknya akan melibatkan unsur terkait di daerah seperti dinas, universitas, dan seniman.

Dia memperkirakan, masing-masing program ini akan melatih 20-25 orang setiap periodenya, di mana tiap periodenya berlangsung hingga dua pekan."Program seperti ini dilakukan karena terhentinya kegiatan masyarakat yang produktif," ucapnya.

Kemenperin memperkirakan, industri di Jogja yang mengalami berhenti produksi akibat bencana Merapi di antaranya sektor logam dan elektronika berjumlah 52 unit usaha, industri konveksi dan benang sutera berjumlah 16 unit usaha, dan industri aneka sebanyak 102 unit.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement