REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU--Sebagian warga Teluk Sepang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu memilih mengungsi ke dataran yang lebih tinggi terkait isu gempa besar berskala 8,9 richter yang disebutkan akan melanda daerah itu, Jumat. "Sebagian kecil warga memang memilih mengungsi ke rumah saudaranya yang ada di dataran lebih tinggi untuk berjaga-jaga," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Teluk Sepang Husen Surya Fahmi di Bengkulu, Jumat (26/11).
Ia mengatakan, warga yang mengungsi lebih dari 50 kepala keluarga (KK). Namun, sebagian besar warga masyarakat kelurahan setempat yang mencapai 700 KK masih menempati rumah mereka. Isu gempa besar yang akan melanda Bengkulu seperti yang dilansir salah satu koran lokal menurutnya tidak perlu ditanggapi terlalu berlebihan.
"Saya berusaha menenangkan warga agar tidak panik karena isu itu belum tentu kebenarannya, tapi ada juga yang termakan isu dan mengungsi ke rumah saudaranya," katanya. Husen mengatakan, jarak pemukiman warga Kelurahan Teluk Sepang dengan pesisir pantai hanya satu kilometer sehingga warga diimbau untuk tetap waspada.
Sementara itu warga pesisir pantai lainnya di Kelurahan Malabero memilih bertahan di rumah mereka dan tetap melaut. "Isu itu sudah biasa, sejak 2008 sudah ada isu gempa diatas 8 skala richter (SR) tapi sampai saat ini tidak ada yang terbukti," kata salah seorang warga Pasar Pantai Kelurahan Malabero, Tomy Chaniago.
Ia mengatakan hingga saat ini tidak ada warga masyarakat setempat yang mengungsi meski jarak pemukiman dengan pantai hanya 20 meter. Namun, masyarakat yang bermukim di wilayah itu tetap waspada dan segera mencari daerah yang lebih tinggi jika gempa besar terjadi. "Tsunami biasanya muncul setelah gempa, jadi warga sudah tahu dan siap, setelah gempa terjadi rumah dikunci dan segera mencari daerah yang lebih tinggi," katanya.
Dari pantauan, aktivitas masyarakat Bengkulu berjalan normal meski isu gempa besar akan melanda Bengkulu dan sekitarnya menjadi pembicaraan hangat di masyarakat. Atas kondisi ini, Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin meminta warga tetap beraktivitas dan tidak perlu panik menghadapi isu gempa berkekuatan 8,9 SR yang diprediksi akan melanda Kota Bengkulu.
"Saya minta semua warga beraktivitas normal, tidak perlu panik dengan isu gempa dan tsunami karena gempa tidak dapat diprediksi," katanya. Ia juga meminta masyarakat tidak meninggalkan rumah dan seluruh PNS juga harus masuk kerja seperti biasanya.
Lagi pula, ia mengimbuhkan, bila masyarakat panik dan meninggalkan rumah akan membuka peluang orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak kejahatan. Namun, mengingat Bengkulu termasuk daerah rawan bencana gempa bumi, seluruh masyarakat diimbau waspada dan siaga.