REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI, JAYAPURA--Sebuah pesawat Antonov 26 milik Bulog menabrak Twin Otter DCH 6 milik Trigana Airlines, pada pukul 8.15 WITA, Kamis (2/12), di landasan Bandara Sentani. Tabrakan itu menyebabkan dua baling-baling Twin Oter rusak berat, namun dilaporkan tidak ada korban dalam insiden tersebut, demikian menurut manajer area Trigana Air, Bustomi, di Bandar Sentani.
Akibat peristiwa itu, penerbangan Trigana Air dari Sentani ke Dekai di wilayah Yahokimo dibatalkan. Bustomi mengatakan Twin Otter saat itu sedang dalam posisi parkir ketika dihantam oleh Antonov yang dipiloti seorang asing bernama Olak Toghy.
Setelah tabrakan, Antonov dikembalikan ke posis parkir yang telah disediakan untuk pesawat tersebut. "Kami masih belum pasti apa yang menyebabkan kecelakaan itu, namun Komite Nasional Keamanan Terbang (KNKT) telah melakukan larangan terbang sementara kepada dua maskapai," ujarnya.
Trigana Air kini tengah menunggu kedatangan tim KNKT dari Jakarta yang akan melakukan investigasi untuk menentukan penyebab utama kecelakaan. Akibat insiden, sejumlah penerbangan dari maskapai lain yang melayani wilayah Papua dibatalkan. Alhasil sejumlah penduduk lokal merasa kecewa karena mereka tengah bersiap memasok kebutuhan untuk libur Natal 2010.
Bustomi mengatakan larangan terbang Twin Otter milik Trigana Air akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan meski semua akan ditutup oleh asuransi. "Berdasar hitungan kasar, pesawat dapat terbang hingga enam jam per hari dan diperkirakan menghasilkan pendapatan 200 dolar (Rp2jutaan) per jamnya," ujarnya. Pesawat Antonov 26 yang disewa oleh Manunggal Air untuk kebutuhan pengiriman kargo dari Wamena di Jaya Wijaya dilaporkan juga mengalami kerugian akibat insiden tersebut.