Kamis 06 Jan 2011 02:16 WIB

Masjid Mbah Marijan Dibangun Kembali

Red: Didi Purwadi
Masjid Mbah Maridjan
Masjid Mbah Maridjan

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Walau bangunannya tak sesempurna saat sebelum diamuk awan panas erupsi Gunung Merapi, para relawan dari Kabupaten Bantul bisa menegakkan kembali Masjid Al Amin, masjid almarhum juru kunci Merapi, Mbah Maridjan, di Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.

Masjid Mbah Maridjan itu, yang bangunannya cukup permanen, hancur diterjang awan panas erupsi Merapi pada 26 Oktober lalu.

Sedang masjid baru ini hanya dibangun dari bahan dasar bambu dan gedhek. Semuanya dibeli dari hasil patungan para sukarelawan ini.  Mereka dikoodinasikan oleh tokoh masyarakat Bantul, Agus Wiyarto, yang merupakan salah seorang sahabat almarhum Mbah Maridjan.

''Kami berupaya mendirikan kembali masjid Mbah Maridjan. Masjid ini setidaknya bisa dipakai untuk sembahyang para wisatawan yang datang ke tempat ini,'' kata Agus.

Masjid ini dibangun di tempat masjid lama, yakni di tanah di sebelah Barat  bekas rumah Mbah Marijan, atau sekitar 4,5 km dari puncak Merapi. Pembangunannya mulai dilakukan Rabu (05/01) dari pagi hingga siang hari dengan mengikutkan sekitar 50 sukarelawan dari Banser Ansyor, Kasihan, Bantul.

Setelah Merapi mereda, kata Agus, setiap harinya kawasan Kinahrejo tempat Mbah Maridjan tinggal selalu dikunjungi wisatawan.  ''Kalau hari libur, jumlahnya sampai ribuan orang. Kini, setidaknya mereka bisa bersembahyang di masjid kecil ini, bila waktunya mendesak,'' katanya.

Agus mengatakan masjid baru ini memang hanya dibangun semipermanen, sesuai rekomendasi BPPTK Yogyakarta, yang mengatakan daerah ini rawan untuk ditempati karena besar kemungkinan akan diterjang awan panas lagi, bila suatu saat Merapi meletus kembali. Dijelaskannya, masjid baru ini berukuran 9x6 m2 dan akan dilengkapi dengan tempat wudhu serta fasilitas MCK.

Air untuk kebutuhan masjid ini, kata Agus, nantinya akan diambil dari sumber air Dlimas yang sekitar satu kilo meter dari masjid itu. Air tersebut akan ditampung di bak-bak khusus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement