REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Seratusan warga Lingkungan VIII dan IX Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan yang menjadi korban banjir berunjuk rasa ke kantor kelurahan setempat, Jumat, meminta penyaluran bantuan makanan.
Dalam unjuk rasa itu warga juga membawa poster yang menuntut Lurah Sei Mati Ahmaddin Harahap mundur dari jabatannya. Salah seorang warga yang bernama Ilham mengatakan, pihaknya sangat kesal dengan pihak kelurahan yang terkesan tidak peduli dengan penderitaan warga yang menjadi korban banjir.
Kekesalan itu disebabkan pihak kelurahan tidak menyalurkan bantuan yang telah ada kepada masyarakat yang sedang membutuhkan. Pihak kelurahan hanya mengirimkan beberapa kotak air mineral, sedangkan bantuan lain masih tersimpan di kantor kelurahan. "Memangnya kami butuh minum," katanya.
Warga lain bernama Taing menambahkan, pihak kelurahan telah menerima bantuan logistik yang cukup banyak dari berbagai kelompok masyarakat yang memiliki kepedulian. Sayangnya, sebagian besar bantuan itu hanya disimpan di kantor kelurahan, sedangkan warga yang menjadi korban banjir sangat membutuhkan.
"Kami butuh makan. Untuk apa bantuan itu disimpan lama-lama di kelurahan," katanya.
Hampir seluruh warga yang berunjuk rasa itu termasuk anak-anak berteriak agar pihak kelurahan menyalurkan bantuan yang telah diterima.
Usai meneriakkan harapan penyaluran bantuan itu, warga juga menuntut agar Lurah Sei Mati Ahmaddin Harahap mundur dari jabatannya. "Mundur, mundur. Lurah dan kroni-kroninya harus mundur," teriak warga.
Disebabkan tidak mendapat tanggapan yang memuaskan, seratusan warga itu memaksa masuk ke kantor kelurahan dan mengambil sendiri bantuan yang tersimpan di tempat itu.
Lurah Sei Mati Ahmaddin Harahap yang dikonfirmasi mengenai unjuk rasa warga tidak bersedia memberikan ketarangan. "Nanti saja," katanya.