REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Banjir sering kali membawa konsekuensi yang tidak menyenangkan, salah satunya adalah peningkatan risiko penyakit kulit. Gigitan serangga yang menjamur saat banjir dapat menyebabkan berbagai gejala seperti gatal-gatal, kemerahan, hingga infeksi.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala-gejala awal agar dapat segera ditangani. Pakar dermatologi dr R Aj Putri Ambarani P, Sp DVE mengingatkan warga untuk mewaspadai penyakit kulit akibat gigitan serangga yang bisa terjadi saat banjir.
"Pada saat bencana, tidak hanya banjir, di lingkungan sekitar itu sering serangga seperti nyamuk, lalu lipan keluar, jadi tidak terkontrol mudah sekali berisiko terjadi gigitan serangga," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat (27/12/2024).
Putri menyarankan warga menyiapkan losion antiserangga di rumah untuk mencegah terkena gigitan serangga dan berpotensi menyebabkan penyakit kulit. Ada baiknya, losion ini menjadi salah satu yang disediakan di dalam kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di rumah, selain perban, plester, alkohol, gunting, kain kasa medis, masker pernapasan, sarung tangan medis, obat luka dan sebagainya.
"Memang ada baiknya menyediakan P3K di rumah sehingga pada kondisi bencana seperti banjir bila terjadi luka bisa siap sehingga merawat sendiri, membersihkan dengan cairan yang dianjurkan diberi obat merah, ditutup, perawatan luka ringan," kata dia.
Dia mengingatkan gigitan serangga terutama saat banjir dapat menyebabkan reaksi alergi atau infeksi sehingga sebaiknya tak disepelekan. "Dari gigitan serangga (menyebabkan gatal) digaruk lalu terjadi luka, kemasukan bakteri dan terjadi infeksi," kata dokter spesialis dermatologi venereologi estetika di RS Pondok Indah itu.
Sementara itu, merujuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir rob kemungkinan masih mungkin terjadi hingga 3 Januari 2025 di pesisir Jakarta. BPBD DKI mengingatkan warga yang tinggal di pesisir seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, hingga Kepulauan Seribu untuk mewaspadai potensi banjir rob atau banjir pesisir ini. Sebelumnya, BPBD DKI mencatat satu RT di Kelurahan Pluit Jakarta Utara terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis (26/12/2024). Banjir rob hingga pukul 13.00 WIB pada ketinggian air 15 sentimeter.