REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--DPD Partai Golkar Surabaya menilai Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana tidak konsisten terhadap kebijakan menonaktifkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berdasarkan rekomendasi Pansus Hak Angket Perwali 56 dan 57/2010 tentang kenaikan pajak reklame.
"Wishnu itu, Ketua DPRD, kok ngomongnya plin-plan (berubah-ubah). Dia kan harusnya tahu, bahwa sesuai dengan aturan dan prosedur yang benar, proses angket itu harusnya terus berjalan hingga ke MA (Mahkamah Agung). Tidak serta merta dicabut seperti itu. Kalau mau di cabut, ya, harus melalui paripurna lagi," kata Ketua DPD Golkar Kota Surabaya Adies Kadir, Minggu.
Seperti diketahui, sejak pembahasan angket mengenai Peraturan Walikota (Perwali) 56 dan 57 tentang kenaikan pajak reklame, Wishnu terlihat semangat dalam upaya menjatuhkan wali kota.
Puncaknya, melalui pandangan akhir di Paripurna DPRD Surabaya, Fraksi Demokrat menyetujui usulan panitia angket, untuk memberhentikan wali kota dari jabatannya.
Namun, usai pemakzulan tersebut, ia bersama beberapa anggotanya justru terancam dipecat oleh partainya sendiri. Terkait dengan ancaman tersebut, ia kini justru mencabut dukungannya, dan berbalik menyatakan dukungannya pada wali kota.
Menurut Adies, seharusnya mekanisme itu harus tetap dilalui. Apakah kemudian rekomendasi ini ditolak atau diterima oleh MA, ia mengaku hal itu sudah tidak menjadi masalah lagi. "Itu urusan belakang. Yang jelas, kita harus gunakan prosedur ketatanegaraan yang benar. Meskipun saat ini dukungan sudah lemah, lebih baik tunggu keputusan MA atau Mendagri. Itu lebih baik dari pada jilat ludah sendiri," ujar Adies yang juga sebagai penasehat Fraksi Parati Golkar DPRD Surabaya.
Ia menambahkan, terkait dengan persoalan tersebut, harusnya Wishnu malu. Pasalnya, mau atau tidak mau diakui, Wishnu yang justru menandatangani surat keputusan DPRD, terkait dengan rekomendasi pemberhentian wali kota.
"Kalau seperti ini terus caranya, kredibilitas anggota Dewan empat tahun mendatang sudah hancur dimata masyarakat," ujarnya. Sementara itu, Ketua DPC PD Surabaya, Wishnu Wardhana hingga berita ini diturunkan tidak dapat dikonfirmasi. Dihubungi melalui ponselnya, ada nada sambung tapi tidak diangkat.