Selasa 15 Mar 2011 15:21 WIB

Ratusan Rumah di Tangse Rusak Diterjang Banjir Bandang

Warga melihat kayu gelondongan ilegal yang berserakan setelah hanyut dibawa banjir bandang di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, NAD, Senin (14/3). Perambahan hutan secara membabi buta sejak lima tahun belakangan ini menyebabkan perkampungan di bawah pegun
Foto: Antara
Warga melihat kayu gelondongan ilegal yang berserakan setelah hanyut dibawa banjir bandang di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, NAD, Senin (14/3). Perambahan hutan secara membabi buta sejak lima tahun belakangan ini menyebabkan perkampungan di bawah pegun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sebanyak 425 unit rumah warga rusak akibat banjir bandang yang melanda Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh pada Kamis (10/3). Kasubdit Pengelolaan Logistik Bencana Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Helmi DT Mulya di Jakarta, Selasa, merinci, sebanyak 275 unit rumah rusak berat, 150 unit rusak total sementara 30 unit rumah hanyut dihantam banjir bandang.

Sementara infrastruktur lainnya yang mengalami kerusakan yaitu empat unit pesantren, satu unit puskesmas pembantu, enam unit jembatan beton, delapan unit jembatan gantung/kayu dan tiga unit sarana air bersih. "Langkah-langkah penanggulangan darurat tahap pertama yang sudah dilakukan Dinas Sosial Aceh bekoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Pidie yaitu mengirim personel Taruna Siaga Bencana dan membuka dapur umum," katanya.

Sebanyak tiga unit dapur umum lapangan dibuka masing-asing satu unit di Blang Dhot, Rantau panyang dan Peunalom Sa. Selain itu juga sudah disalurkan bantuan tanggap darurat berupa logistik, tenda, matras, kain sarung, peralatan dapur.

Akibat banjir bandang tersebut merusak sembilan desa di Kecamatan Tangse, yakni Desa Rantau Panyang, Blang Pandak, Blang Dalam, Layan, Peunalom-I, Peunalom II, Pulo Baro, Sarah Panyang, dan Desa Krueng Meuria. Korban jiwa meninggal dunia hingga saat ini sembilan orang, dan tiga warga masih dinyatakan hilang. Sementara korban mengungsi sebanyak 11.176 jiwa yang berasal dari 11 desa.

Sedangkan bantuan yang sangat mendesak dalam penanggulangan bencana antara lain santunan kematian, uang lauk pauk sebesar Rp3.000 per jiwa selama tujuh hari sebesar Rp234,6 juta.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement