REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Video pemenang kompetisi "Democracy Video Challenge" berjudul "Democracy is Yet to Learn" karya sutradara muda Indonesia Adhyatmika akan ditayangkan di PBB pada September 2010. Menurut Arend C.Zwartjes, Atase Kebudayaan Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, Jumat (3/9), video berdurasi sekitar dua menit tersebut merupakan film pendek yang menjadi salah satu pemenang Kompetisi Democracy Video Challange (DVC) yang diadakan Kedubes AS.
Adhyatmika beserta lima pemenang lain yang berasal dari Iran, Spanyol, Kolombia, Nepal dan Ethiopia memperoleh biaya perjalanan penuh ke Washington DC, Hollywood, dan New York City pada September 2010. Para pemenang kompetisi itu akan mengunjungi lokasi pembuatan film/TV, dan bertemu dengan sutradara, teknisi film, agen pencari bakat profesional, dan ahli media baru dalam kunjungan di New York dan Hollywood.
Video para pemenang juga berkesempatan untuk ditayangkan di Motion Picture Association of America (MPAA), Assosiasi Amerika yang bertujuan memajukan kepentingan sturdio film dan juga menetapan sistem penilaian film, kata Zwartjes. Mereka juga berkesempatan mengunjungi Discovery Channel, New York University dan tampil pada The Today Show di NBC serta bertemu Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, kata dia.
Adhyatmika pada konferensi pers di Kedubes AS, Jumat, mengatakan terinspirasi untuk membuat film tersebut karena demokrasi bukanlah objek, melainkan proses. Ia mengatakan proses itu baru dirasakan beberapa tahun belakangan ini walaupun usia negara Indonesia sudah lebih dari setengah abad.
Menurut dia, demokrasi di Indonesia belumlah sempurna dan masih perlu banyak belajar. "Saya ingin menunjukkan citra positif Indonesia di samping stigma negatif dari dunia Barat. Saya Ingin menunjukkan kalau Indonesia juga mempunyai karya seni yang diakui di dunia internasional," kata dia.
Tujuan kompetisi DVC bukan untuk memberitahu orang apa arti demokrasi, melainkan untuk menanyakan kepada mereka apa arti demokrasi itu, kata Zwartjes. Kompetisi ini akan diadakan lagi tahun depan dengan mengambil tema yang sama yaitu 'Democracy is...'.
Para peserta dapat mengikuti kompetisi ini tahun depan dengan mengirimkan video pendek, foto, atau pendapat lewat jejaring sosial Twitter tentang apa arti demokrasi itu. Adhyatmika pada keterangannya menyebutkan ingin menunjukkan dan mendorong generasi muda Indonesia menunjukkan bakat dengan menghasilkan karya yang hebat di Indonesia dan dunia.