REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG - Terpaan puting beliung di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tidak memengaruhi kegiatan wisata di objek tersebut. Demikian kata Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Pujo Suwarno.

"Tidak mengganggu aktivitas wisata," kata Pujo Suwarno di Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Ahad (6/3).

Angin kencang itu menerpa kawasan setempat pada Sabtu (5/3) sore sebelum hujan deras. Tetapi, tidak mengakibatkan jatuh korban.

Pujo mengatakan jumlah wisatawan Candi Borobudur pada Sabtu (5/3) mencapai sekitar 15 ribu orang."Itu jumlah kunjungan yang cukup bagus setelah terjadi banjir lahar dingin Merapi yang beberapa kali menutup ruas jalur utama Yogyakarta-Magelang,'' katanya. ''Semoga-moga sepanjang hari ini (6/3) jumlah kunjungan juga bagus karena hari libur.''

Angin itu menerpa lokasi parkir kendaraan wisata di TWCB. Sejumlah baliho rusak dan atap asbes salah satu lapak pedagang terbang terbawa angin.

Pujo mengatakan angin berasal dari selatan bergerak ke utara di dekat Hotel Saraswati di depan kompleks TWCB. Anging kemudian bergerak ke barat di Jalan Balaputera Dewa menerjang papan reklame milik Bank Jateng. Terpaan angin juga mengenai baliho di dekat Pos I TWCB.

"Angin kemudian masuk ke lokasi parkir A. Tidak ada kerusakan kendaraan yang sedang parkir," katanya. Petugas TWCB telah membersihkan berbagai sampah dan memperbaiki sejumlah papan yang rusak pascaterpaan angin itu.

Kepala Desa Borobudur, Maladi, mengatakan puting beliung menerpa kawasan Borobudur, Sabtu (5/3), selama beberapa saat mulai sekitar pukul 15.00 WIB. Sedangkan, aliran listrik sempat padam hingga sekitar pukul 20.00 WIB. "Tidak ada korban," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika