Rabu 23 Mar 2011 20:29 WIB

Delapan Budayawan Terima Anugerah Satyalancana

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik memberikan anugerah Satyalancana Kebudayaan 2010 kepada delapan orang budayawan dan seniman yang berjasa dalam mengembangkan dan melestarikan budaya. "Ini merupakan anugerah tertinggi di bidang kebudayaan yang diberikan oleh Presiden," kata Menbudpar Jero Wacik pada acara pemberian anugerah Satyalancana Kebudayaan 2010 di Jakarta, Rabu.

Acara yang juga dihadiri Menko Kesra Agung Laksono tersebut diselenggarakan berbarengan dengan peringatan Hari Musik Indonesia 2011 di Gedung Kesenian Jakarta. Kedelapan orang yang mendapatkan anugerah Satyalancana Kebudayaan 2010 adalah budayawan dan penyair Darmanto Jatman, komponis almarhum Koestanto Koeswoyo, koreografer dan penari topeng Losari almarhum Dewi. Selain itu penulis buku adat Siti Maryam R Salahuddin, sejarawan teater Jakob Sumardjo, komponis dan penyanyi Iwan Fals, budayawan dan penyair Emha Ainun Najib, serta budayawan dan komponis Abd Hadi.

Selain memberikan anugerah Satyalanca Kebudayaan 2010, Menbudpar juga memberikan penghargaan kepada tiga orang penerima anugerah kebudayaan 2011 untuk kategori hadiah seni. Penerima hadiah seni itu adalah komponis dan pencipta lagu almarhum Elfa Secioria Hasbullah, penyanyi keroncong Sundari Soekotjo dan pencipta lagu Wedhasmara.

Menbudpar mengatakan pemberian anugerah merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah kepada budayawan dan seniman. "Ini merupakan apresiasi dari pemerintah kepada para budayawan dan seniman," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement