Rabu 11 May 2022 14:19 WIB

Revitalisasi Trotoar Kawasan Kota Tua Jakbar Ditarget Rampung Juli

Trotoar Kota Tua akan diperlebar menjadi tiga meter

Red: Nur Aini
Pengunjung berswafoto area Museum Fatahillah kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis (5/5/2022). Dinas Bina Marga DKI Jakarta terus mengejar target penyelesaian revitalisasi trotoar di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat yang diharapkan selesai pada Juli ini.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung berswafoto area Museum Fatahillah kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis (5/5/2022). Dinas Bina Marga DKI Jakarta terus mengejar target penyelesaian revitalisasi trotoar di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat yang diharapkan selesai pada Juli ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Bina Marga DKI Jakarta terus mengejar target penyelesaian revitalisasi trotoar di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat yang diharapkan selesai pada Juli ini.

"Kemarin kan ada permintaan dari pimpinan itu diselesaikan di bulan Mei cuman kalau di bulan Mei ternyata tidak bisa paling lama kita kita selesaikan di bulan Juli," kata Sub Koordinator Urusan Pembangunan dan Peningkatan Kelengkapan Jalan Dinas Bina Marga Jakarta, Sigit Widodo, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga

Maka dari itu, Sigit bersama beberapa pemangku kepentingan (stakeholders) pada Mei ini masih melakukan pengerjaan revitalisasi trotoar sepanjang kawasan Kota Tua. Tercatat ada beberapa ruas jalan yang kini tengah direvitalisasi oleh Bina Marga di antaranya yakni Jalan Ketumbar, Jalan Kemukus, dan Jalan Lada Dalam.

Trotoar tersebut nantinya akan diperlebar menjadi tiga meter sehingga cukup luas untuk para pejalan kaki. Tidak hanya itu, trotoar juga akan dilengkapi dengan ubin pengarah (guidingblock) serta jalur khusus sepeda.

"Sejauh ini pengerjaan sudah 47 persen," kata Sigit.

Sigit mengaku ada beberapa faktor yang menjadi penghambat proses pengerjaan. Salah satunya yakni lalu lintas yang tetap dibuka saat pengerjaan berlangsung. Akibatnya, mobilitas pekerja sulit dalam bekerja. Tidak hanya itu, ada beberapa utilitas pemilik lahan yang harus dikerjakan sebelum revitalisasi berlangsung.

"Misalnya di jalan Lada Dalam kita bekerja sama dengan PT KAI karena di lahan dia ada utilitasnya. Jadi kita koordinasi agar utilitas punya KAI kita relokasi," ujarnya.

Walau demikian, Sigit tetap optimis dapat menyelesaikan pengerjaan revitalisasi kawasan Kota Tua tepat waktu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement