Rabu 08 Dec 2021 21:58 WIB

Pesisir Cianjur Diprediksi Alami Gelombang Tinggi Selama Beberapa Pekan

Nelayan Cianjur diimbau tidak melaut karena gelombang tinggi.

Red: Nora Azizah
Nelayan Cianjur diimbau tidak melaut karena gelombang tinggi (Foto: ilustrasi)
Foto: Republika
Nelayan Cianjur diimbau tidak melaut karena gelombang tinggi (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat mengimbau nelayan di pesisir selatan Cianjur untuk tidak dulu melaut. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi terjadi gelombang tinggi beberapa pekan ke depan.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, saat dihubungi, Rabu (9/12), mengatakan, laporan yang didapat selama akhir tahun, akan terjadi puncak musim penghujan. Hal ini menyebabkan gelombang tinggi diprediksi akan melanda sepanjang pantai selatan Cianjur.

Baca Juga

"Tingginya curah hujan di akhir tahun akan memicu terjadinya gelombang tinggi di sepanjang perairan selatan Cianjur. Saat terjadi gelombang tinggi, tentunya akan mengancam keselamatan nelayan yang memaksakan diri melaut," katanya lagi.

Pihaknya meminta nelayan tidak melaut untuk sementara, karena pantai selatan merupakan wilayah laut lepas dan langsung berhadapan dengan Samudra Hindia yang terkenal dengan gelombang hingga 10 meter. Gelombang tinggi yang terjadi di pantai selatan merupakan fenomena tahunan, dengan gelombang dapat mencapai perkampungan warga sekitarnya, bahkan beberapa waktu lalu akibat gelombang tinggi menimbulkan abrasi di bibir pantai sehingga belasan warung rusak.

"Bibir pantai terancam abrasi, karena tingginya gelombang yang terjadi beberapa kali sepanjang tahun 2021. Kami sudah memasang sejumlah rambu jalur evakuasi dan tengah melakukan edukasi mitigasi kebencanaan di daerah rawan terjadi bencana terutama di sepanjang pesisir," katanya pula.

Akibat tingginya curah hujan sejak satu pekan terakhir, membuat ratusan nelayan di pantai selatan Cianjurterpaksa berhenti melaut, karena gelombang mencapai 5 meter yang dapat mengancam keselamatan. Sebagian besar mencari ikan di pinggiran pantai menggunakan jaring.

"Sudah beberapa bulan ini, kami tidak melaut karena gelombang tinggi. Kami tidak berani mengambil risiko karena menjelang malam gelombang dapat mencapai 10 meter, kalau siang dan sore ketinggian gelombang mencapai 5 meter," kata nelayan Pantai Apra, Ujang Supriyadi.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ النَّبِيّٖنَ لَمَآ اٰتَيْتُكُمْ مِّنْ كِتٰبٍ وَّحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهٖ وَلَتَنْصُرُنَّهٗ ۗ قَالَ ءَاَقْرَرْتُمْ وَاَخَذْتُمْ عَلٰى ذٰلِكُمْ اِصْرِيْ ۗ قَالُوْٓا اَقْرَرْنَا ۗ قَالَ فَاشْهَدُوْا وَاَنَا۠ مَعَكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman, “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman, ”Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu.”

(QS. Ali 'Imran ayat 81)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement