REPUBLIKA.CO.ID, KYONGGI-DO -- Ketua DPD Irman Gusman ingin kerja sama antara provinsi (sister province) Indonesia dan Korea Selatan ditingkatkan. Kerja sama terutama di sektor ekonomi dinama Korsel dikenal cukup kuat dalam industri manufaktur, IT, dan infarstruktur.
Hal ini diungkapkan Irman dalam kunjungannya ke Korea Selatan, 17-21 November, bersama anggota DPD lainnya, antara lain Muhammad Saleh (Bengkulu), Bahar Ngintung (Sulawesi Tengah), Habib Said Ismail (Kalimantan Tengah), dan Sekretaris Jendaral DPD Sudarsono Hardjosoekarto.
Gagasan ini pun disambut positif oleh Gubernur Provinsi Kyonggi-do, Nam Kyung Pil. Pil menyebut Indonesia adalah land of opportunity dan land of future yang menggambarkan prospek kemajuan ekonomi dan bisnis di Indonesia.
"Saya berharap kerja sama persahabatan kedua negara ini semakin meningkat, termasuk hubungan ekonomi dan investasi yang selama ini dilakukan oleh para pebisnis Korea yang berasal dari Provinsi Kyonggi-do," kata Pil dalam siaran pers yang diterima ROL, Jumat (21/11).
Pil berjanji akan membawa pebisnis dikotanya ke Indonesia pada tahun 2015 untuk bertemu dengan gubernur-gubernur Indonesia dan menjajaki kemungkinan kerja sama.
Provinsi Kyonggi-do dikenal sebagai pusat IT di Korea Selatan. Tidak kurang dari 50 persen semi konduktor dan 45 persen LCD seluruh dunia dipasok dari provinsi yang tak jauh dari Seoul ini.
Dalam kesempatan ini Sekretaris Jendaral DPD Sudarsono Hardjosoekarto juga mengemukakan kerja sama dalam peningkatkan pertukaran pemuda, peningkatan pelatihan dan magang bagi tenaga kerja Indonesia serta kerja sama budaya.