REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sempat mengeluarkan statemen akan menenggelamkan bahkan membakar kapal asing yang kerap mencuri hasil laut Indonesia.
Tepatnya 16 November lalu saat Susi mengunjungi Berau Kalimantan Timur dan mendengar kabar pencurian itu, dia berujar "kejar, bakar itu kapal, orangnya tahan biar kapok," kata Susi. Dalam hal ini, kapal asing yang dimaksud khususnya adalah Malaysia.
Terkaitu itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman turut menanggapi bahwa itu hanya bahasa dan budaya Menteri Susi saja.
"Itu statemen hanya bahasanya saja begitu. Makanya komunikasi dan budaya itu penting kita perhatikan. Jangan melihat dari bahasa saja," ujar Irman di Gedung DPR RI Jakarta saat menerima tamu Dewan Negara dari Malaysia, Kamis (27/11). Dilanjutkan Irman, adapun Indonesia tidak bisa begitu saja meneggelamkan kapal asing melainkan ada perundangannya sendiri.
Irman juga menegaskan, terkait komunikasi dan budaya antara Indonesia dan Malaysia justru harus lebih dipererat lagi. "Kita gak ada masalah kok dengan Malaysia. Kita harus meningkatkan pemahaman soal komunikasi dan budaya kita. Kita harus tingkatkan kerjasama dengan Malaysia," katanya.
Adapun Irman menambahkan, pihak Dewan Negara Malaysia telah mengonfirmasi bahwa kapal ilegal yang diduga mencuri hasil laut Indonesia itu bukan merupakan warga Malaysia. "Tapi manusia perahu yang tidak tercatat sebagai warga Malaysia," ujar dia.