REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPD RI, Ratu Hemas menilai, masih ada faktor yang bisa melemahkan Kaukus Perempuan Parlemen (KPP RI). Padahal, KKP RI dituntut untuk lebih bersikap kritis dan berperan dalam percaturan politik yang kian tajam.

Lantas faktor apa saja yang melemahkan KPP RI ini? Dia pun menyebut,lemahnya komitmen dan pemahaman anggota KPP RI sendiri, sehingga mereka mudah terbawa arus gonjang-ganjing politik dan ikut terpecah-belah.

Kemudian, lemahnya posisi tawar anggota parlemen perempuan, baik di partai, fraksi, komisi/komite, maupun alat kelengkapan dewan lainnya. Faktor lainnya ialah belum kuatnya jejaring antarperempuan parlemen, sehingga satu sama lain tidak dapat saling mendukung.”

“Dapat dilihat dari masih minimnya perempuan yang duduk pada posisi strategis, yakni pengambi keputusan,” ujar Ratu Hemas saat berbicara pada workshop nasional yan digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kedutaan Besar Norwegia di Jakarta, dan United Nations Development Programme (UNDP), Rabu (3/12).

“Cita-cita awal anggota KPP RI agar bersatu dengan status politiknya sebagai perempuan saja, yang terlepas dari warna baju partainya, pada praktiknya dari waktu ke waktu kian sulit berjalan, ” paparnya dalam siaran persnya kepada ROL.