Thursday, 17 Jumadil Akhir 1446 / 19 December 2024

Thursday, 17 Jumadil Akhir 1446 / 19 December 2024

UN Tahun ini Dinilai Lebih Baik

Senin 18 May 2015 22:43 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Pelajar Sekolah Dasar (SD) mengikuti ujian Nasional tingkat SD di SDN Menteng 01, Jakarta Pusat, Senin (18/5).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)

Pelajar Sekolah Dasar (SD) mengikuti ujian Nasional tingkat SD di SDN Menteng 01, Jakarta Pusat, Senin (18/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar mengapresiasi suksesnya pelaksanaan ujian nasional tahun 2015 termasuk di Sulawesi Selatan. "Kita mengapresiasi pelaksanaan UN tahun ini di semua daerah di Indonesia, termasuk di Sulsel bisa berjalan lancar. Apalagi ada percobaan-percobaan yang dilakukan demi perbaikan mutu pendidikan seperti UN online," ujarnya, Senin (18/5).

Azis Qahhar Mudzakkar mengatakan, pelaksanaan UN tahun ini masih lebih baik dari tahun sebelumnya jika melihat permasalahannya, mulai dari proses pencetakan hingga pada hari pelaksanaan ujian. Meski sukses dilaksanakan, tapi tetap saja ada ditemukan kecurangan-kecurangan. Azis mengaku jika kecurangan itu masih relatif sedikit. Sehingga menurutnya, UN kali ini jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Memang masih ada kasus kecurangan, tapi hanya ada di salah satu sekolah di Yogyakarta, selain dari kota itu tidak ada lagi yang kita dengar," katanya.

Dia menambahkan, pelaksanaan UN tahun-tahun sebelumnya cukup banyak kecurangan yang ditemukan di berbagai daerah di tanah air. Bahkan kecurangan itu terjadi secara sistemtis, terorganisir, dan masif. Itu sebabnya, DPD RI terus mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap pelaksanaan UN.

Kemudian tahun 2015, UN tidak lagi menjadi syarat utama untuk kelulusan sehingga diyakini mampu menekan dan meminimalisasi kecuarangan-kecurangan di lapangan. Meski demikian, dia berharap pelaksanaan UN ke depan terus dilakukan perbaikan agar benar-benar outputnya dapat dipercaya dan tidak ada lagi kecurangan.

"Untuk apa memperoleh nilai tinggi-tinggi kalau itu hasil kecurangan. Semua akan ada pertanggungjawabannya nanti," tegas anggota DPD RI tiga periode itu.

Sumber : antara
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler